Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kronologi Matel Tewas Dikeroyok di Kalibata Jaksel hingga Berujung Pembakaran
Advertisement . Scroll to see content

Politikus Anti-Islam Swedia Demonstrasi Bakar Alquran, Umat Islam Murka

Jumat, 15 April 2022 - 17:18:00 WIB
Politikus Anti-Islam Swedia Demonstrasi Bakar Alquran, Umat Islam Murka
Rasmus Paludan menggelar demonstrasi pembakaran Alquran di Linkoping, Swedia (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

STOCKHOLM, iNews.id - Kerusuhan pecah di Kota Linkoping, Swedia, dipicu demonstrasi pembakaran Alquran oleh politikus anti-Islam Rasmus Paludan. Kerusuhan sudah pecah sebelum demonstrasi digelar.

Bentrokan pecah antara umat Islam setempat dengan polisi yang memberikan izin untuk Paludan melakukan aksinya. Massa yang marah merusak dan membakar mobil-mobil polisi.

“Saya tidak melihat mobil polisi yang tidak rusak," kata seorang saksi mata, kepada surat kabar Aftonbladet, seperti dilaporkan kembali Sputnik, Jumat (15/4/2022).

Tiga polisi terluka dalam bentrokan tersebut, namun jumlah korban dari demonstran tak diketahui. Kerusuhan juga menyebar ke Kota Norrkoping melibatkan ratusan orang, membuat situasi mencekam.

Polisi menangkap dua orang atas tuduhan melakukan perusakan dan kekerasan serta empat lainnya atas tuduhan berperilaku tidak tertib.

Menteri Kehakiman Swedia Morgan Johansson dalam cuitannya mengecam kerusuhan tersebut serta Paludan.

“Orang-orang di balik kerusuhan dan kekerasan tidak mewakili warga sekitar. Sebagian besar wilayah rentan hanya menginginkan kedamaian dan ketenangan dan bisa menjalani aktivitas mereka. Adapun provokator ekstremis sayap kanan, reaksi seperti inilah yang ingin dia lihat. Tujuannya untuk menghasut orang satu sama lain. Saya mendesak semua kekuatan kebaikan untuk tetap tenang dan jangan terprovokasi. Pemerintah terus mengikuti perkembangan," ujarnya.

Paludan, politikus keturunan Denmark-Swedia, menjadi terkenal setelah melakukan demonstrasi anti-Islam termasuk membakar Alquran di Denmark. Acara serupa diadakan di Swedia, sering kali mengakibatkan kerusuhan yang disertai kekerasan. 

Demonstrasi Paludan dianggap provokatif karena sering menampilkan penodaan terhadap Alquran dan Islamic center dengan dalih kebebasan berbicara. Sejak itu dia berada dalam pengawalan ketat kepolisian karena kerap mendapat ancaman pembunuhan.

Data Pew Research tahun 2017 mengungkap, jumlah Muslim di Swedia 8,1 persen dari total penduduk negara itu yang berjumlah 10 juta orang. Pemeluk Islam di Swedia melonjak drastis dalam puluhan tahun terakhir, umumnya imigran.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut