Politikus AS Sebut Pesawat Ethiopian dan Lion Air Jatuh karena Kesalahan Pilot
LONDON, iNews.id - Politikus Partai Republik, Amerika Serikat, Sam Graves, membuat pernyataan mencengangkan tentang jatuhnya pesawat Boeing 737 Max 8 Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlines 302.
Dalam dengar pendapat dengan DPR AS bulan lalu, Graves menyebut, fakta hasil penyelidikan jatuhnya dua pesawat menunjukkan, kesalahan pilot menjadi penentu kecelakaan yang menewaskan seluruh penumpang dan kru itu.
Selain itu, lanjut dia, pilot terlatih akan dapat mengatasi situasi sebelum kecelakaan terjadi.
"Pilot yang dilatih di AS akan dapat mengatasi situasi seperti itu," kata dia.
Menanggapi pernyataan tersebut, CEO Ethiopian Airlines Tewolde GebreMariam, dalam wawancara dengan BBC, mengatakan, pengambinghitaman pilot dalam kecelakaan ini merupakan kesalahan serius.
Tewolde menegaskan, Graves menyampaikan pernyataannya tanpa didasarkan pada fakta.
"Orang yang membuat komentar seperti itu seharusnya bertanya pada diri sendiri, 'Mengapa mereka mengandangkan 380 pesawat sendiri," ujarnya, diberitakan kembali AFP, Senin (17/6/2019).
Seluruh pesawat Boieng 737 Max 8 di dunia saat ini dikandangkan oleh maskapai masing-masing sejak tragedi Ethiopian Airlines pada Maret 2019 yang menewaskan 157 penumpang dan kru. Sementara kecelakaan Lion Air pada Oktober 2018 menewaskan 189 orang.
Pesawat mengalami masalah pada perangkat anti-stall memaksa Boeing melakukan penyelidikan dan perbaikan sistem.
Pilot pesawat ini, termasuk di AS, ternyata juga sudah mengeluhkan kondisi ini sebelum kecelakaan Lion Air.
Boeing masih berupaya menyelesaikan perangkat lunak versi modifikasi dan berharap mendapatkan persetujuan dari otoritas penerbangan sipil AS, FAA, dan mitranya di seluruh dunia.
Namun hasil pertemuan regulator penerbangan pada bulan lalu belum bisa menentukan kapan pesawat itu diizinkan terbang kembali. Ini berdampak pada semakin membengkaknya kerugian maskapai.
"Kami memiliki pekerjaan yang harus dilakukan untuk memenangkan dan mendapatkan kembali kepercayaan publik," kata CEO Boeing, Dennis Muilenburg.
Editor: Anton Suhartono