Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela Minta Pertemuan Darurat Dewan Keamanan PBB
Advertisement . Scroll to see content

Politisi AS Ramai-Ramai Kecam Uji Coba Senjata Nuklir: Berbahaya dan Sembrono!

Jumat, 31 Oktober 2025 - 11:13:00 WIB
Politisi AS Ramai-Ramai Kecam Uji Coba Senjata Nuklir: Berbahaya dan Sembrono!
Politisi Partai Demokrat AS di Senat ramai-ramai mengecam rencana uji coba senjata nuklir sebagaimana diperintahkan Donald Trump (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Politisi Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) di Senat ramai-ramai menolak dan mengecam rencana uji coba senjata nuklir sebagaimana diperintahkan Presiden Donald Trump.

"Ini adalah langkah yang sangat berbahaya dan sembrono oleh presiden," kata Jeanne Shaheen, senator Demokrat yang juga anggota senior Komite Hubungan Luar Negeri Senat, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (31/10/2025).

Dia menegaskan, uji coba tersebut akan mengakhiri moratorium uji coba senjata nuklir nuklir AS yang telah berlangsung lebih dari 30 tahun. Terlebih lagi, uji coba dilakukan secara sepihak oleh pemerintahan Trump tanpa meminta persetujuan Kongres terlebih dulu.

Shaheen menambahkan Rusia dan China belum pernah menguji coba senjata nuklir sejak 1992.

"Dampak buruk yang ditimbulkan oleh uji coba nuklir terhadap rakyat Amerika dan lingkungan adalah produk dari sebuah babak sejarah yang seharusnya tetap berada di masa lalu," ujarnya, dalam sidang di Senat pada Kamis (30/10/2025).

Senator Demokrat lainnya asal Nevada, Jacky Rosen, menyampaikan kecaman keras atas rencana tersebut. Dia untuk melawan segala upaya untuk melanjutkan peledakan nuklir.

Nevada merupakan lokasi uji coba senjata nuklir AS di masa Perang Dingin. Gurun di Nevada menjadi lokasi puluhan uji coba senjata nuklir AS.

"Presiden Trump mengambil langkah sembrono, tidak bertanggung jawab, dan berbahaya dengan mengatakan bahwa kita akan melanjutkan uji coba nuklir meski tidak ada bukti yang mendukung perlunya hal itu," kata Rosen.

Dia menambahkan, jika uji coba dilakukan paparan radiasi dan kerusakan akan dirasakan di penjuru AS, bahkan seluruh dunia. 

"Jangan salah, ini akan sangat menghancurkan dan membawa bencana. Jadi, saya akan sangat tegas. Saya tidak akan membiarkan ini terjadi," tuturnya.

Senator Demokrat berikutnya Mark Kelly menyuarakan kekhawatiran dengan alasan pengujian nuklir akan melemahkan kepemimpinan AS dan stabilitas global.

"Sangat mengkhawatirkan bahwa presiden berpikir kita perlu melanjutkan uji coba hulu ledak nuklir, sesuatu yang belum kita lakukan selama lebih dari 3 dekade," kata Kelly, seraya menambahkan AS tidak perlu menguji senjata nuklirnya.

Tidak ada negara pemilik senjata nuklir, selain Korea Utara, yang melakukan uji coba sejak 1992.

Rusia pasca-Soviet tidak pernah melakukan uji coba nuklir. Uji coba terakhir Uni Soviet terjadi pada 1990. Sementara AS terakhir menguji coba senjata pemusnah massal itu pada 1992. Uji coba terbaru yang dilakukan China berlangsung pada 1996.

Sementara itu Korut terakhir menguji coba senjata nuklir pada 2017.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut