Politisi India Hina Nabi Muhammad, Pejabat Qatar Sebut Bisa Pengaruhi Hubungan Ekonomi
MUMBAI, iNews.id - India dilanda kerusuhan setelah dua politisi partai berkuasa, Partai Bharatiya Janata (BJP), menghina Nabi Muhammad SAW. Kecaman tak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga beberapa negara Muslim.
Pemerintah India pun berusaha meredam situasi, salah satunya memberhentikan sementara Nupur Sharma dan memecat Naveen Jindal. Sharma yang juga juru bicara BJP menyampaikan penghinaan terhadap Nabi Muhammad dalam acara debat di televisi.
Sementara itu demonstrasi mengecam Sharma dan Jindal pecah di beberapa kota India. Polisi menangkap 38 orang atas tuduhan mengganggu keamanan di Kota Kanpur. Unjuk rasa juga digelar di Mumbai.
Duta besar India di beberapa negara Muslim dipanggil untuk menerima protes keras, di antaranya Qatar, Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab, dan Iran. Selain itu mereka mendesak permintaan maaf dari pemerintah India yang seolah membenarkan penghinaan itu.
Kementerian Luar Negeri India menyatakan pernyataan Shamar dan Jindal tidak mencerminkan pandangan pemerintah.
Seorang pejabat senior Kedutaan Besar Qatar di New Delhi mengatakan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi harus secara terbuka menjauhkan diri dari komentar tersebut.
"Melukai sentimen agama kami secara langsung bisa berdampak pada hubungan ekonomi," kata pejabat itu, seraya menambahkan mereka sedang mempelajari laporan mengenai pemboikotan produk India oleh beberapa supermarket di Qatar, dikutip dari Reuters, Senin (6/6/2022).
Perdagangan India dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yakni Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Oman, dan UEA, mencapai sekitar 90 miliar dolar AS pada 2020-2021. Selain itu jutaan warga India tinggal dan bekerja di negara-negara GCC.
Editor: Anton Suhartono