Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapolri Promosikan 35 Polwan ke Jabatan Strategis, Komitmen Kesetaraan Gender
Advertisement . Scroll to see content

Polwan Ini Ditangkap Setelah Ketahuan Pasang Foto Vladimir Putin di Komputer

Jumat, 18 Maret 2022 - 12:59:00 WIB
Polwan Ini Ditangkap Setelah Ketahuan Pasang Foto Vladimir Putin di Komputer
Seorang polwan di Swedia ditangkap setelah ketahuan memasang foto Vladimir Putin di screensaver komputer (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

STOCKHOLM, iNews.id - Seorang polisi wanita (Polwan) di Swedia ditangkap setelah ketahuan memasang foto Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai screensaver di komputernya. Dia kemudian menjalani penyelidikan internal kepolisian Swedia atas dugaan pelanggaran tugas.

Kecurigaan rekan-rekan polwan itu sudah muncul sejak invasi Rusia ke Ukraina. Pasalnya polwan itu menegaskan Rusia tak mengobarkan perang di Ukraina. Mereka kemudian mempertanyakan loyalitas sang polwan dan khawatir kehadirannya bisa menimbulkan risiko keamanan bagi kepolisian.

Surat kabar Swedia Expressen melaporkan, sejak itu para polisi menolak ditugaskan bareng dengannya.

Hasil penelusuran mengungkap, polwan yang tak disebutkan identitasnya itu merupakan keturunan Rusia. Dia dan suami sering melakukan perjalanan ke Rusia. 

Setelah temuan foto Putin di komputernya, kecurigaan dan kemarahan rekan-rekannya pun memuncak. Polwan itu lalu diperiksa atas tuduhan pelanggaran kepercayaan yang serius.

"Kami tidak ingin dia menginjakkan kaki di sini," kata seorang rekannya, kepada Expressen.

Perempuan itu mendapat status warga negara Swedia pada 1990-an lalu memutuskan masuk dalam kepolisian.

Dia bertugas sebagai petugas penjaga perbatasan dan memiliki akses ke sejumlah sistem informasi sensitif. Selain itu dia juga berhubungan dengan banyak orang dari negara-negara bekas pecahann Uni Soviet sesuai tugas sebagai penjaga perbatasan. 

Menurut rekan-rekannya, dia menginterogasi beberapa orang asing yang dicurigai berasal dari bekas Soviet. Saat interogasi mereka tidak berbicara bahasa Swedia melainkan Rusia dan tak ada penerjemah formal. Ini menimbulkan kecurigaan atas aktivitas mata-mata.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut