Potret Kehidupan Gelandangan di Kensington Amerika Serikat, Sangat Mengerikan!
JAKARTA, iNews.id - Seperti apa potret kehidupan gelandangan di Kensington, Amerika Serikat? Saat mendengar tentang Amerika Serikat mungkin sebagian besar dari kita akan langsung terbayang kehidupan yang mewah dan serba maju.
Namun, ternyata di sebuah daerah bernama Kensington Avenue di North Philadelphia, Amerika Serikat, kamu akan menemukan wajah baru dari Negara Paman Sam ini. Bagaimana tidak, di sini kamu akan melihat banyak sekali tunawisma atau gelandangan.
Selain itu, daerah Kensington Avenue ini juga dikenal sebagai tempat bersarangnya berbagai tindak kriminal.
Lantas, bagaimana gambaran kehidupan gelandangan di Kensington, Amerika Serikat ini?
Kensington Avenue di Philadelphia dikenal sebagai salah satu daerah paling ‘keras’ di Amerika Serikat. Saat memasuki kawasan ini, kamu akan menemukan banyak gelandangan atau tunawisma di setiap sudut wilayah ini.
Melansir akun YouTube Syarif Syaifulloh Official video, tampak para gelandangan mendirikan tenda di pinggir-pinggir jalan untuk tidur di malam hari. Selain itu, ada juga yang hanya tidur hanya dengan selimut dan beralaskan seadanya. Bahkan, mengenaskannya lagi, ada juga dari mereka yang hanya tidur dengan jaket dan bahkan plastik untuk menutupi tubuh mereka.
Di dalam video yang diambil di malam hari di musim dingin ini juga memperlihatkan beberapa orang menyalakan perapian untuk menghangatkan diri.
Tak hanya banyak dihuni gelandangan, Kensington Avenue juga dikenal sebagai daerah dengan banyak tindak kriminal.
Menurut AreaVibes.com, total tingkat kejahatan di Kensington adalah 123% lebih tinggi dari rata-rata tingkat kejahatan di Amerika Serikat. Tingkat ini juga 31% lebih tinggi dari tingkat kejahatan rata-rata di Philadelphia.
Dalam video lain yang diunggah Syarif di YouTube menampakkan suasana di kawasan tersebut yang begitu miris. Banyak orang tergeletak di pinggir jalan akibat pengaruh dari obat-obatan terlarang.
Itulah gambaran singkat tentang kehidupan gelandangan di Kensington, Amerika Serikat.
Editor: Komaruddin Bagja