Prancis Ogah Akui Negara Palestina saat Ini
PARIS, iNews.id - Prancis mengambil sikap berbeda dengan Norwegia, Spanyol, dan Irlandia yang secara resmi mengakui negara Palestina merdeka. Negara itu menilai saat ini bukan saatnya untuk memberikan pengakuan.
Bahkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Stephane Sejourne menyebut, pengakuan terhadap negara Palestina merdeka saat ini lebih kepada simbolik atau bermuatan politis.
“Prancis menganggap persyaratan-persyaratan yang ada saat ini belum memenuhi agar keputusan ini memiliki dampak nyata,” kata Sejourne, dalam pernyataannya setelah bertemu Menlu Israel, Israel Katz, di Paris, Rabu (22/5/2024).
Prancis sebelumnya menyatakan, mengakui negara Palestina bukan hal tabu, namun harus menjadi bagian dari upaya lebih luas untuk mencapai solusi dua negara, antara Palestina dan Israel.
Meskipun ada lobi yang dilakukan beberapa negara Eropa dan Arab untuk mengakui negara Palestina, Prancis menilai tindakan tersebut tidak akan banyak berpengaruh terhadap situasi di lapangan. Penyelesaian masalah Palestina dan Israel harus dilakukan melalui perundingan yang sungguh-sungguh.
“Ini bukan sekadar isu simbolis atau persoalan posisi politik, tapi alat diplomasi dalam mewujudkan solusi dua negara, hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan,” kata Sejourne.
Para diplomat Prancis juga menilai, pengakuan negara Palestina secara simbolis tidak ada gunanya, apalagi tanpa adanya dukungan dari Amerika Serikat (AS), sekutu utama Israel.
AS menegaskan pengakuan negara Palestina harus dicapai melalui negosiasi, bukan pengakuan sepihak. Oleh karena itu AS selalu menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB.
Prancis sedang menuntaskan draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang diharapkan akan disepakati pada musim panas. Draf itu memasukkan parameter pembicaraan solusi dua negara kembali ke Dewan Keamanan PBB seraya mengutuk Hamas. Negosiasi menuju solusi dua hampir mati sejak satu dekade terakhir.
Editor: Anton Suhartono