Prancis Usul Rencana Keamanan Darurat untuk Lindungi Fasilitas Nuklir Ukraina
PARIS, iNews.id - Prancis mengusulkan agar ada rencana keamanan darurat untuk melindungi fasilitas nuklir di Ukraina.
"Dalam beberapa jam mendatang Prancis, bersama dengan mitra utama, akan mengusulkan langkah-langkah konkret untuk memastikan keselamatan dan keamanan lima fasilitas nuklir utama Ukraina berdasarkan kriteria teknis Badan Energi Atom Internasional (IAEA)," kata kantor presiden dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara kepresidenan Prancis, Elysee, mengatakan, Presiden Emmanuel Macron sangat prihatin dengan risiko terhadap keselamatan nuklir. Prancis mengecam keras serangan Rusia pada Jumat (4/3/2022) terhadap instalasi nuklir sipil Ukraina.
“Sangat penting untuk menjamin keselamatan dan keamanan nuklir ini,” katanya.
Salah satu fasilitas nuklir di Ukraina yakni pabrik Chernobyl yang sekarang tidak berfungsi. Fasilitasitu kini berada di bawah kendali Rusia bersama dengan Zaporizhzhia yang dikuasai pada Kamis (3/3/2022).
Ukraina memiliki tiga pembangkit listrik tenaga nuklir aktif lainnya. Ketiganya yakni Khmelnytskyi, Rivne dan Yuzhnoukrainsk. Total ada 15 reaktor nuklir.
Elysee mengatakan Presiden Emmanuel Macron mengadakan pembicaraan dengan Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi. Presiden Macron mengaku sangat prihatin tentang risiko terhadap keselamatan nuklir, keamanan, dan penerapan perlindungan internasional akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Macron mengatakan Moskow harus segera menghentikan tindakan militernya yang ilegal dan berbahaya agar otoritas Ukraina dapat mengontrol penuh semua fasilitas nuklir. Dia juga meminta Rusia mengizinkan akses personel yang bebas, teratur, dan tanpa hambatan ke fasilitas untuk memastikan operasi mereka aman dan berkelanjutan.
Semua ini terjadi setelah pasukan Rusia melakukan serangan rudal dan merebut Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Grossi dalam pernyataannya memperingatkan, pertempuran telah membuat beberapa fasilitas nuklir dalam bahaya meskipun tidak ada pelepasan bahan radioaktif dari api yang kemudian padam.
Editor: Umaya Khusniah