Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PM Australia Anthony Albanese Menikah di Tengah Masa Jabatan, Pilih Acara Sederhana
Advertisement . Scroll to see content

Predator Seks Australia Cabuli 47 Anak di Bawah Umur Termasuk Bocah Indonesia

Kamis, 23 Mei 2019 - 10:35:00 WIB
Predator Seks Australia Cabuli 47 Anak di Bawah Umur Termasuk Bocah Indonesia
Boris Kunsevitsky saat berada di Bali (Foto: TNP Reader)
Advertisement . Scroll to see content

MELBOURNE, iNews.id - Seorang pria Australia yang bermukim lama di Singapura didakwa dengan tuduhan pencabulan terhadap 47 bocah laki-laki asal empat negara.

Aksi bejat itu dilakukan pelaku, Boris Kunsevitsky (52), saat bekerja di Singapura yakni pada 2000 sampai 2017. Para korban merupakan anak-anak berusia antara 10 sampai 15 tahun berasal dari empat negara, yakni Singapura, Filipina, Indonesia, dan Australia.

Selama 7 tahun, Kunsevitsky mengunjungi beberapa negara Asia Tenggara dengan alasan pekerjaan, namun di negara yang dikunjungi dia mencari mangsa.

Dia juga diketahui menyimpan lebih dari 3.300 foto dan video berisi gambar saat dirinya melakukan pelecehan seksual. Sebanyak 25 video di antaranya bahkan diunggah ke internet.

Sebagian besar korbannya merupakan anak-anak Filipina yang hidup miskin. Belum diketahui pasti jumlah korban masing-masing dari setiap negara.

Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Melbourne, Rabu (22/5/2019), Kunsevitsky mengaku bersalah atas puluhan dakwaan yang menjeratnya. Sebanyak 25 dakwaan di antaranya yakni melakukan hubungan seks dengan anak di bawah umur di luar Australia.

Dia juga dijerat dengan 12 dakwaan yakni memaksa anak untuk berhubungan seksual dengan sesamanya.

Kunsevitsky lahir di Rusia dan pindah ke Australia saat berusia 12 tahun. Surat kabar Melbourne The Age melaporkan, Singapura dijadikan 'rumah adopsi' sehingga dia leluasa mencari mangsa di Asia Tenggara.

Kasus ini terungkap setelah kepolisian Jerman menyelidiki beredarnya video porno yang diperankan Kunsevitsky dengan beberapa anak.

Polisi Jerman lalu memberi tahu video tersebut kepada petugas di Australia yang dilanjutkan dengan penyelidikan terhadap Kunsevitsky pada 2016. Saat itu pelaku masih tinggal di Singapura.

Polisi menangkapnya pada 2017 saat pulang ke Melbourne. Barang-barang Kunsevitsky dipulangkan ke Australia dan menemukan bukti foto dan video perbuatan cabulnya.

Di laptop dan dua hard drive ditemukan lebih dari 37.000 gambar porno anak-anak di seluruh dunia yang diunduh dari internet.

Pengadilan juga mengungkap Kunsevitsky didiagnosis menderita paedofilia setelah ditangkap.

Pekerjaan terakhir Kunsevitsky di Singapura adalah direktur teknis perusahaan produk estetika Esthemedica. Dia bergabung sejak November 2014.

Seorang juru bicara Esthemedica mengatakan kepada The New Paper bahwa perusahaan telah memecatnya.

"Tentu saja kami tidak memaafkan niat buruk atau tindakan kriminal terhadap anak-anak," kata juru bicara.

Juru bicara itu juga mengatakan Kunsevitsky telah berbohong kepada mereka, mengaku kembali ke Australia karena alasan medis.

"Kami ingin menekankan bahwa perusahaan tidak memaafkan tindakan mengerikan terhadap anak-anak atau individu dalam hal ini," katanya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut