Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Spesifikasi Drone Torpedo Nuklir Poseidon Rusia, Senjata Kiamat yang Bisa Picu Tsunami
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Afghanistan Disebut Kabur ke Luar Negeri Bawa Helikopter Penuh Uang Tunai

Senin, 16 Agustus 2021 - 18:08:00 WIB
Presiden Afghanistan Disebut Kabur ke Luar Negeri Bawa Helikopter Penuh Uang Tunai
Ashraf Ghani dilaporkan meninggalkan Afghanistan membawa helikopter penuh uang tunai (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Kedutaan Besar Rusia untuk Afghanistan mengungkap informasi mengejutkan, Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negaranya, termasuk membawa helikopter yang berisi penuh uang tunai. Bahkan karena ruang yang tersedia tak cukup, sejumlah uang terpaksa ditinggal.

Uang tersebut dibawa terlebih dulu menggunakan empat mobil ke bandara lalu dipindahkan ke helikopter, namun ternyata ruang yang tersedia tak cukup.

Ghani sebelumnya mengatakan, dia meninggalkan Afghanistan pada Minggu menghindari pertumpahan darah bersamaan saat Taliban memasuki Kabul. Seorang pejabat pemerintah mengungkap, Ghani pergi ke Tajikistan.

Informasi mengejutkan itu disampaikan Juru Bicara Kedubes Rusia di Kabul, Nikita Ishchenko, kepada kantor berita RIA Novosti. Dia mengkritik cara Ghani meninggalkan negaranya saat dalam kondisi genting yang membutuhkan kepemimpinan.

"Adapun keruntuhan rezim, paling jelas ditandai dengan cara Ghani melarikan diri dari Afghanistan. Empat mobil penuh dengan uang, mereka mencoba memasukkan uang itu ke helikopter, namun tidak muat. Sebagian uang ditinggalkan beserakan di landasan," kata Ishchenko, seperti dilaporkan kembali Reuters, Senin (16/8/2021).

Utusan khusus Rusia untuk Afghanistan Zamir Kabulov mengatakan, tidak diketahui berapa jumlah uang yang disisakan Ghani untuk kelangsungan pemerintahan yang dia tinggalkan.

"Saya berharap pemerintah yang melarikan diri tidak membawa semua uang dari anggaran negara," kata Kabulov, di Moskow.

Berbeda dengan negara lain yang menarik diplomatnya, Rusia mempertahankan kehadiran diplomatik di Kabul dan berharap bisa mengembangkan hubungan dengan Taliban. Meski demikian Rusia menegaskan pemerintahannnya tak ingin terburu-buru mengakui Taliban sebagai penguasa.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut