Presiden Brasil Bolsonaro Diduga Alami Pneumonia
SAO PAULO, iNews.id - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengalami demam dan kemungkinan radang paru-paru atau pneumonia. Hal itu dinyatakan oleh sang dokter, Kamis (7/2), 10 hari setelah pemimpin sayap kanan itu menjalani operasi pada luka di bagian perut akibat ditusuk saat kampanye tahun lalu.
Pria berusia 63 tahun itu tetap dalam perawatan semi-intensif di rumah sakit di Sao Paulo setelah menjalani prosedur untuk mengeluarkan kantong kolostomi dan menyambung kembali usus.
"Tadi malam dia demam (dan) menjalani CT scan di bagian dada dan perut, yang menunjukkan perkembangan usus yang baik, serta foto yang konsisten terkait pneumonia," kata dokter sang presiden, dalam buletin medis harian mereka, seperti dilaporkan AFP, Jumat (8/2/2019).
Juru bicara presiden, Otavio do Rego Barros, mengatakan foto-foto mengonfirmasi bahwa sang presiden menderita pneumonia. Namun, dia menambahkan, kondisinya tidak mengkhawatirkan.
"Waspadalah terhadap sensasionalisme," demikian cuitan Bolsonaro di Twitter, diikuti foto yang menunjukkan dia mengacungkan jempolnya.
Kondisi terkini Presiden Brasil Jair Bolsonaro. (Foto: Reuters)
Mantan kapten tentara itu merupakan pengguna media sosial aktif.
"Kami sangat tenang, baik, dan kami tetap mengikuti perkembangan," tulisnya.
Putra-putra Bolsonaro juga aktif di media sosial, memposting perkembangan positif tentang kondisi kesehatan ayah mereka.
Bolsonaro dijadwalkan meninggalkan rumah sakit pekan ini. Namun dia masih belum bisa kembali makan secara normal dan terus diberi makan secara intravena atau lewat selang.
Dia menjalani operasi pada 28 Januari, yang ketiga sejak serangan pisau, untuk menyambung kembali ususnya, sehingga bisa kembali membuang sisa-sisa makanan dari tubuh secara normal.
Sejak operasi terakhir, dia mengalami beberapa kali demam dan juga menderita mual dan muntah. Dia juga menggunakan tabung nasogastrik, selang, dan diberi antibiotik.
Secara resmi, Bolsonaro terus menjalankan perannya sebagai presiden dari tempat tidur rumah sakit.
Editor: Nathania Riris Michico