Presiden Duterte Absen di KTT ASEAN-Australia, Terkait Perang Narkoba?
MANILA, iNews.id – Presiden Filipina Rodrigo Duterte memastikan tak akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia yang digelar pada 17-18 Maret 2018.
Juru Bicara Duterte Harry Roque menjelaskan, ada urusan dalam negeri yang harus diselesaikan. "Pembangunan di dalam negeri menuntut kehadiran Presiden di Filipina," kata Roque, dikutip dari AFP, Senin 5 Maret 2018.
Lebih lanjut Roque mengatakan, Duterte akan mengutus Menteri Luar Negeri Alam Peter Cayetano untuk menggantikannya di pertemuan itu.
Sementara itu, bersamaan dengan KTT, Duterte akan menghadiri beberapa agenda di dalam negeri, di antaranya upacara kelulusan di Akademi Militer Filipina.
Menurut Roque, kesempatan itu akan digunakan Duterte untuk berbicara mengenai upaya pemerintah memerangi terorisme modern.
Keputusan untuk absen di KTT ASEAN-Australia 2018 ini disampaikan setelah Duterte menegaskan tak akan bekerja sama dengan penyelidik PBB untuk terkait tingginya angka kematian dalam operasi memberantas narkoba. Sejak menjabat sebagai presiden pada 2016, lebih dari 4.100 orang tewas dalam operasi narkoba yang dilakukan kepolisian Filipina.
Namun kelompok pemerhati HAM memperkirakan jumlah korban tewas sangat mungkin di atas angka tersebut, yakni 12.000 jiwa. Jumlah itu termasuk korban tewas akibat aksi main hakim sendiri.
Sementara itu Australia merupakan salah satu negara yang menaruh perhatian serius atas tingginya korban tewas dalam perang antinarkoba di Filipina. Hal itu disampaikan dalam pertemuan Dewan HAM PBB di Jenewa tahun lalu.
KTT ASEAN-Australia yang akan digelar di Sydney akan dihadiri perwakilan dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Editor: Anton Suhartono