Presiden Filipina Duterte dan Petinju Manny Pacquiao Ribut soal China
MANILA, iNews.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte berseteru dengan petinju Manny Pacquiao soal Laut China Selatan. Duterte menyebut pengetahuan Pacquiao soal kebijakan luar negeri Filipina cetek.
Pacman yang kini menjadi senator menilai sikap Duterte terhadap China soal konflik Laut China Selatan masih lemah.
Dalam responsnya saat wawancara dengan stasiun televisi berita SMNI pada Selasa, Duterte mengatakan Pacquiao harus belajar terlebih dulu sebelum memberikan pernyataan.
Rupanya Pacquiao tak terima begitu saja, dia kembali merespons pernyataan Duterte dengan mengatakan pada Rabu (9/6/2021), pemerintah harus melakukan dialog atas sengketa ini seraya menegaskan sikapnya untuk melindungi hak-hak kedaulatan negara.
"Saya menghormati pendapat presiden, tapi dengan rendah hati saya tidak setuju dengan penilaiannya soal pemahaman saya mengenai kebijakan luar negeri," kata Pacquiao.
"Saya warga Filipina, menyuarakan apa yang perlu diungkapkan untuk membela apa yang sudah diputus sebagai hak kita," ujarnya lagi, merujuk pada hasil Pengadilan Arbitrase Internasional 2016 yang dimenangkan Filipina dalam sengketa melawan China, dikutip dari Reuters, Kamis (10/6/2021).
Duterte menghadapi banyak kritikan terkait sikapnya terhadap China yang mengerahkan Angkatan Laut, Penjaga Pantai, serta kapal penangkap ikan ke perairan yang disengketakan dengan Filipina. Menurut Duterte, melakukan tindakan terhadap China tak akan ada gunanya.
Kedua negara sedang panas terkait kehadiran ratusan kapal penangkap ikan China yang dicurigai membawa milisi, di perairan sengketa yang sebenarnya masuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina. China membantah tuduhan keberadaan milisi dan beralasan kapal-kapal itu menghindari cuaca buruk.
Pada satu kesempatan, Duterte mengatakan Filipina berutang besar kepada China atas dukungannya di bidang lain, termasuk pandemi Covid-19.
Pacquiao sebenarnya sejak lama menjadi pendukung bahkan sekutu dekat Duterte. Pria 42 tahun itu sepakat dengan Duterte soal perang melawan narkoba.
Editor: Anton Suhartono