Presiden Iran Sebut Pembunuhan Khashoggi atas Perlindungan AS
JENEWA, iNews.id - Presiden Iran Hassan Rouhani mengomentari pembunuhan Jamal Khashoggi. Sejak jurnalis The Washington Post itu hilang pada 2 Oktober lalu, pejabat Iran belum memberikan komentar soal kasus yang menghebohkan dunia ini.
Rouhani mengatakan, Saudi tak akan membunuh Khashoggi tanpa perlindungan dari Amerika Serikat (AS).
"Tidak seorang pun akan membayangkan bahwa saat ini di abad yang baru ini kita menyaksikan pembunuhan terorganisasi seperti itu dan sebuah sistem merencanakan pembunuhan keji," kata Rouhani, seperti dimuat kantor berita IRNA dan dilaporkan kembali Reuters, Rabu (24/10/2018).
"Saya tidak berpikir bahwa suatu negara tidak akan berani melakukan kejahatan semacam itu tanpa perlindungan Amerika," katanya, menambahkan.
Saudi merupakan sekutu dekat AS. Negara-negara tersebut merupakan musuh utama Iran di kawasan. Iran berupaya menyebarkan pengaruhnya di Timur Tengah melalui organisasi-organisasi syiah maupun pemerintahan, langkah yang dianggap sebagai ancaman di kawasan.
Iran mengaitkan apa yang dilakukan Saudi dalam perang Yaman. Seperti diketahui, Iran disebut-sebut mendukung kelompok pemberontak Houthi untuk merebut pemerintahan sah.
Saudi dan koalisi membantu pemerintahan Yaman untuk bebas dari jeratan Houthi dalam perang yang sudah berlangsung beberapa tahun itu. Perang ini mengorbankan banyak nyawa warga sipil.
"Jika tidak ada perlindungan Amerika, apakah rakyat Yaman masih menghadapi pengeboman yang brutal," katanya.
Rouhani juga mendesak Turki agar menyelidiki kasus pembunuhan sadis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini secara independen.
Editor: Anton Suhartono