Presiden Jokowi Akan Kirim Jenderal RI ke Myanmar, Bagi Pengalaman soal Demokrasi

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengirim jenderal RI ke Myanmar untuk berbicara dengan pemerintahan junta militer. Indonesia memegang keketuaan ASEAN tahun ini dan menyiapkan upaya untuk mengatasi krisis Myanmar pasca-kudeta militer pada 1 Februari 2021.

"Ini soal pendekatan. Kami punya pengalaman, di sini, di Indonesia situasinya sama," kata Jokowi, kepada Reuters, seperti dikutip, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga

80% Warga Palestina Menentang Pelucutan Senjata Hamas

Indonesia, lanjut Presiden, akan berbagi pengalaman kepada junta Myanmar bagaimana melakukan transisi menjadi negara demokrasi.

"Pengalaman ini bisa ditelaah, bagaimana Indonesia memulai demokrasinya,” ujar Presiden.

Baca Juga

Rezim Myanmar Penjarakan 112 Orang Rohingya karena Alasan Ini

Sebelumnya, saat berbicara di peringatan 2 tahun kudeta Myanmar, Jokowi menegaskan ASEAN tidak akan tersandera dalam konflik Myanmar. Namun jika tidak ada kemajuan di Myanmar, ASEAN akan bertindak tegas.

Junta militer Myanmar menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi dengan alasan kecurangan dalam pemilu November 2020. Sejak itu partai penguasa yang dipimpin Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (LND), dibubarkan dan para tokohnya ditangkapi. Suu Kyi dijerat berbagai dakwaan, mulai dari menggunakan barang ilegal hingga melanggar UU rahasia negara.

Baca Juga

Presiden Jokowi Kecewa dengan Myanmar: Kita Tak Lihat Komitmen Junta Militer!