Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Latvia Ancam Kucilkan Warga Keturunan Rusia yang Tak Setia pada Negara, Moskow Bereaksi

Jumat, 26 Agustus 2022 - 16:32:00 WIB
Presiden Latvia Ancam Kucilkan Warga Keturunan Rusia yang Tak Setia pada Negara, Moskow Bereaksi
Presiden Latvia, Egils Levits. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LATVIA, iNews.id – Presiden Latvia, Egils Levits, baru-baru ini membuat peringatan keras kepada warga keturunan Rusia yang hidup di negeri itu. Dia mengancam akan mengisolasi mereka jika tidak setia pada negara.

Levits berpendapat, warga etnik Rusia di Latvia yang tidak loyal kepada negara tempat mereka tinggal sekarang, layak untuk dikucilkan dari masyarakat. 

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Latvia, LSM, Levits mengaku prihatin dengan fenomena rendahnya patriotisme di kalangan warga keturunan Rusia di negaranya. “Tugas kami (pemerintah) adalah menangani (kelompok warga etnik Rusia) itu dan mengisolasinya dari masyarakat,” katanya.

Pernyataan Levits tersebut membuat Rusia meradang. Menurut Moskow, ucapan sang presiden telah melanggar norma-norma kemanusiaan, alih-alih berbau rasial.

“Pernyataan semacam ini oleh presiden sebuah negara yang merupakan anggota Uni Eropa, yang menyatakan kepatuhan pada nilai-nilai demokrasi, sama sekali tidak dapat diterima dan melanggar semua norma moral, etika, dan kemanusiaan yang diterima secara umum,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, Jumat (26/8/2022).

Pemerintah Latvia sebelumnya memutuskan untuk menyingkirkan sejumlah monumen warisan era Uni Soviet, meskipun ada keberatan dari warga etnik Rusia di sana. Beberapa monumen itu dipindahkan ke Museum Pendudukan. Sementara itu, sebagian yang lainnya bakal dimusnahkan.

Untuk diketahui, istilah “pendudukan” digunakan orang Latvia untuk menggambarkan kondisi ketika mereka berada di bawah kendali Moskow dulu.

Levits menilai situasi di Ukraina saat ini membuktikan bahwa militer Rusia tidak sekuat yang diyakini sebagian orang. Dia pun berjanji bahwa negaranya akan terus memberikan bantuan kepada Kiev.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut