Presiden Lebanon Ancam Israel soal Eksplorasi Gas di Wilayah Sengketa: Provokasi!
BEIRUT, iNews.id - Presiden Lebanon Michel Aoun memperingatkan Israel soal sengketa perairan Laut Mediterania. Dia menegaskan segala upaya untuk mengeksplorasi kekayaan alam di wilayah sengketa tanpa adanya penyelesaian lebih dulu merupakan tindakan provokasi.
“Setiap tindakan atau aktivitas di wilayah yang disengketakan merupakan provokasi dan tindakan agresif,” kata Aoun, dikutip dari RT, Senin (6/6/2022).
Pernyataan tegas itu disampaikan Aoun setelah fasilitas penyimpanan dan pembongkaran terapung (FPSO) tiba di wilayah yang disengketakan. Perusahaan energi Inggris Energean berencana mulai memompa gas dari ladang Karish di bawah kontrak dengan pemerintah Israel. Energean meneken kontrak pada Maret lalu untuk menjual hasil dari Karish ke perusahaan negeri Yahudi, Israel Electric.
Aoun telah membahas keberadaan FPSO itu dengan Perdana Menteri Najib Mikati. Dia juga memerintahkan Komando Angkatan Darat Lebanon untuk mencari data yang akurat untuk mempelajari isu ini.
Sementara itu Mikati menyebut situasi di Karish sangat berbahaya. Israel, kata dia, berusaha membuat konflik baru, melanggar kekayaan maritim Lebanon, dan memaksakan kehendak di wilayah yang disengketakan.
Karish terletak sekitar 90 km sebelah barat Haifa, dekat dengan ladang gas yang memiliki cadangan jauh lebih besar yakni Leviathan dan Tamar. Karish memiliki cadangan gas yang diperkirakan setara dengan 300 juta barel minyak.
Sementara itu Israel mengklaim Karish terletak di Zona Ekonomi Eksklusifnya (ZEE) yang diakui PBB dan tidak termasuk dalam wilayah yang disengketakan dengan Lebanon.
Namun Aoun menegaskan negosiasi untuk menyelesaikan krisis ini masih berlangsung. Kedua negara mengajukan konflik ini ke PBB mengenai klaim maritim yang tumpang tindih.
Kelompok militan Lebanon, Hizbullah, mengancam akan mengambil tindakan jika Israel mengekstrak bahan bakar fosil di wilayah yang disengketakan tanpa adanya penyelesaian.
Editor: Anton Suhartono