Presiden Macron Desak Netanyahu Hentikan Perang di Gaza: Bikin Malu Israel!
PARIS, iNews.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron melancarkan serangan diplomatik tajam terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Melalui surat resmi yang dipublikasikan media Prancis, Macron mendesak Israel segera menghentikan perang di Gaza yang disebutnya berdarah, ilegal, dan mempermalukan Israel di mata dunia.
Kecaman keras itu disampaikan Macron setelah Netanyahu sebelumnya menuduh rencana Prancis mengakui negara Palestina telah memicu meningkatnya praktik anti-semitisme di Prancis. Tuduhan itu langsung dimentahkan oleh Macron yang menyebut Netanyahu menggunakan isu sensitif tersebut sebagai senjata politik.
“Perjuangan melawan anti-Semitisme tidak boleh dijadikan senjata dan tidak akan memicu perselisihan antara Israel dan Prancis,” tulis Macron, dalam suratnya kepada Netanyahu, dikutip Kamis (28/8/2025).
Lebih lanjut Macron menegaskan, agresi militer Israel di Gaza justru menimbulkan bencana kemanusiaan besar yang mengundang kecaman global. Dia menilai kebijakan Netanyahu hanya membuat Israel semakin terpojok dan kehilangan legitimasi di mata dunia internasional.
“Saya dengan sungguh-sungguh meminta kepada Anda untuk mengakhiri perang berdarah yang mematikan dan ilegal di Gaza. Hal itu menyebabkan penghinaan terhadap negara Anda dan menempatkan rakyat Anda dalam kebuntuan,” kata Macron.
Tekanan Internasional Meningkat
Israel kini menghadapi gelombang tekanan internasional untuk segera menghentikan serangan brutal di Jalur Gaza. Laporan organisasi kemanusiaan menyebut konflik tersebut telah menciptakan salah satu krisis kemanusiaan paling memilukan di abad ini.
Prancis berencana mengakui negara Palestina bulan depan, sebuah langkah yang semakin mempertegas perbedaan sikap dengan Israel. Keputusan ini sekaligus mencerminkan pergeseran diplomasi Eropa yang semakin berani menantang kebijakan keras Netanyahu.
Dengan nada diplomasi yang jarang terlihat setegas ini, Macron seolah mengirim pesan bahwa dunia tidak lagi tinggal diam melihat Gaza hancur. Dan bagi Israel, tekanan dari sekutu lama seperti Prancis bisa menjadi pukulan telak dalam panggung diplomasi global.
Editor: Anton Suhartono