Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral! Pengadilan Hukum Kucing Oyen Jadi Tahanan Rumah Seumur Hidup, Salah Apa?
Advertisement . Scroll to see content

Politik Prancis Terancam Lumpuh! Presiden Macron Kehilangan Kursi Mayoritas Mutlak di Parlemen

Senin, 20 Juni 2022 - 05:07:00 WIB
Politik Prancis Terancam Lumpuh! Presiden Macron Kehilangan Kursi Mayoritas Mutlak di Parlemen
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

PARIS, iNews.id – Presiden Prancis Emmanuel Macron dan para sekutunya kehilangan mayoritas mutlak di Majelis Nasional (DPR Prancis) dalam pemilu yang digelar pada Minggu (19/6/2022). Hasil tersebut bakal membuat presiden yang baru terpilih kesulitan untuk menjalankan agenda reformasinya.

Proyeksi awal hasil penghitungan suara menunjukkan, koalisi Ensemble! pendukung Macron berhasil meraih kursi terbanyak, lalu disusul koalisi sayap kiri Nupes pimpinan Jean-Luc Melenchon.

Kendati memimpin perolehan kursi DPR, Ensemble! masih jauh dari mayoritas absolut (289 kursi) yang diperlukan untuk mengendalikan parlemen. Para menteri dan pembantu dekat Macron pun telah mengakui hal itu. Karenanya, mereka kini harus merangkul partai politik lain di luar aliansi mereka agar bisa memerintah negara.

Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, menyebut hasil pemilu kali ini sebagai “kejutan demokrasi”. Dia mengatakan, kelompoknya akan melobi semua pihak yang pro-Eropa untuk masuk dalam lingkaran kelompok pendukung pemerintah.

“Partai presiden (koalisi Ensemble!) sudah kalah, jelas tidak ada mayoritas yang terlihat,” kata Melenchon kepada para pendukungnya yang bersorak, Minggu (19/6/2022).

Partai-partai sayap kiri Nupes berhasil melipatgandakan perolehan kursi mereka dibandingkan dengan pemilihan legislatif terakhir pada 2017. Namun sayang, capaian saat ini masih jauh dari yang diharapkan Melenchon.

Proyeksi sementara yang dirilis media Prancis, Le Monde, pada Senin (20/6/2022) per pukul 04.30 dini hari WIB menunjukkan, Ensemble! bakal menguasai 234 kursi di Majelis Nasional. Jumlah itu merosot drastis jika dibandingkan dengan perolehan sebelumnya yang mencapai 347 kursi.

Sementara Nupes diperkirakan meraih 141 kursi DPR Prancis. Hasil itu meningkat dibandingkan perolehan sebelumnya sebanyak 76 kursi. 

Jika proyeksi hasil penghitungan itu telah disahkan, parlemen Prancis bakal mengalami ketidakpastian politik yang membutuhkan pembagian kekuasaan dengan kalangan di luar koalisi pemerintah saat ini. Fenomena semacam ini terakhir kali dialami Prancis beberapa dekade silam.

Skenario terburuknya, jika tidak ada satu pun pihak yang mampu membangun mayoritas mutlak di parlemen, kelumpuhan politik bakal terjadi, sehingga harus dilakukan pemilu ulang.

Politikus Partai Les Republicains yang konservatif, Rachida Dati, menyebut hasil pemilu kali ini sebagai kegagalan pahit bagi Macron. Dia mengatakan, sang presiden harus menunjuk perdana menteri baru.

Macron dan Ensemble! harus berusaha keras menemukan jalan ke depan untuk menghindari kelumpuhan tersebut. Namun, pihaknya masih mencoba untuk meyakinkan diri bahwa hasil lobi politik nanti bisa mengubah situasi.

“Masih ada (beberapa parpol) moderat di ‘bangku’ kanan dan kiri. Ada sosialis moderat dan ada juga orang-orang di kanan yang, mungkin, dalam (proses) legislasi, akan berada di pihak kami,” ujar Juru Bicara Pemerintah Prancis, Olivia Gregoire.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut