Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kamboja Bantah Rekrut Tentara Bayaran Asing dari Rusia Lawan Thailand
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Macron: Rusia Gunakan Pangan Sebagai Senjata Perang 

Rabu, 27 Juli 2022 - 08:41:00 WIB
Presiden Macron: Rusia Gunakan Pangan Sebagai Senjata Perang 
Presiden Macron menggambarkan krisis pangan global sebagai salah satu senjata perang Rusia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

YAOUNDE, iNews.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan krisis pangan global sebagai salah satu senjata perang Rusia. Dia pun menyangkal krisis pangan dunia kini akibat sanksi Barat terhadap Moskow. 

Pernyataan itu disampaikan Macron dalam kunjungan ke Kamerun Selasa (26/7/2022). Di negara itu, Macron bertemu dengan Presiden Paul Biya yang berusia 89 tahun dan telah memerintah selama hampir 40 tahun. 

Pertemuan itu terjadi setelah hubungan kedua negara tegang akibat pernyataan Macron pada 2020. Saat itu, dia mengatakan akan memberikan tekanan maksimum pada Paul Biya agar mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia di negara itu.

"Pangan, seperti energi, telah menjadi senjata perang Rusia... Kita harus membantu benua Afrika untuk memproduksi lebih banyak untuk dirinya sendiri," kata Macron dalam pertemuan dengan komunitas Prancis di Kamerun.

Dia menjelaskan, sejumlah pihak mengklaim sanksi Eropa (terhadap Rusia) menjadi penyebab krisis pangan dunia, termasuk di Afrika. Namun dia membantahnya. 

"Itu sepenuhnya salah," katanya.

Macron sedang dalam tur tiga kaki ke Afrika. Perjalanan itu dimaksudkan untuk memperkuat hubungan politik dengan benua itu. Selain itu juga membantu meningkatkan produksi pertanian di tengah meningkatnya kerawanan pangan akibat perang di Ukraina.

Dilansir dari Reuters, Kamerun seperti banyak negara berkembang kini sedang bergulat dengan kenaikan harga minyak, pupuk, dan bahan pangan yang tajam. Kekurangan bahan bakar yang parah melanda ibu kota Yaounde pekan lalu dan menyebabkan antrean panjang di pom bensin. 

Delegasi Macron akan mencari peluang investasi di sektor pertanian melalui inisiatif Misi Ketahanan Pangan dan Pertanian yang diluncurkan pada Maret bersama Uni Afrika. Tujuannya untuk meningkatkan produksi pangan.

Pemerintah Afrika sebagian besar menghindari berpihak dan menolak untuk bergabung dengan kecaman dan sanksi Barat terhadap Rusia. Banyak negara Afrika bergantung pada biji-bijian dan energi Rusia, tetapi mereka juga membeli biji-bijian Ukraina.

Pada saat yang sama, sentimen anti-Prancis meningkat di bekas koloni Prancis di Afrika Barat. Ada kekhawatiran keamanan menyusul serangkaian kudeta memicu frustrasi dan memunculkan opini publik yang mendukung Rusia.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut