Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penembakan di Australia, Israel Anggap Diaspora Yahudi Tak Lagi Aman di Negara Barat
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Macron: Tanpa Solusi Dua Negara, Perdamaian di Timur Tengah Mustahil

Rabu, 13 Agustus 2025 - 03:04:00 WIB
Presiden Macron: Tanpa Solusi Dua Negara, Perdamaian di Timur Tengah Mustahil
Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan solusi dua negara satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang langgeng di Timur Tengah (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

PARIS, iNews.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang langgeng di Timur Tengah. Hal ini dia sampaikan usai memuji keputusan Australia yang akan mengumumkan pengakuan negara Palestina di Sidang Umum PBB pada September mendatang.

Solusi dua negara tentunya bisa dicapai melalui pengakuan penuh Palestina sebagai negara merdeka. Macron juga menegaskan, pengakuan terhadap Palestina adalah komitmen nyata untuk menghidupkan kembali jalur politik yang selama ini mandek.

“Ini mencerminkan komitmen kami terhadap solusi dua negara dan kebutuhan untuk bersama-sama membangun kembali jalur politik, yang tanpanya tidak akan ada perdamaian dan keamanan bagi semua,” ujar Macron, dalam keterangan di media sosial X, Selasa (12/8/2025).

Macron juga menyambut baik langkah Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang bergabung dalam gerakan internasional mendukung Palestina. 

Menurut dia, keputusan itu selaras dengan upaya sejumlah negara besar, termasuk Prancis, Inggris, dan Kanada, yang akan mengambil sikap serupa di forum PBB.

“Saya menyambut baik Perdana Menteri Australia yang bergabung dalam momentum yang kita bangun di New York, yang telah didukung oleh Inggris, Kanada, Portugal, dan negara-negara lain,” kata Macron.

Lebih dari 140 negara anggota Majelis Umum PBB telah mengakui Palestina. Namun, Prancis menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB pertama yang mengumumkan rencana tersebut, langkah yang dinilai dapat memperkuat tekanan diplomatik terhadap pihak-pihak yang menolak solusi dua negara.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut