Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Tetap Kirim Delegasi ke KTT G20 Afrika Selatan, tapi...
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Maduro Sebut Ada yang Memprovokasi Trump untuk Menyerang Venezuela

Jumat, 21 November 2025 - 10:36:00 WIB
Presiden Maduro Sebut Ada yang Memprovokasi Trump untuk Menyerang Venezuela
Nicolas Maduro menyebut ada pihak dekat Donald Trump yang sengaja memprovokasi presiden untuk menyerang Venezuela (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

KARAKAS, iNews.id - Presiden Venezuela Nicolas Maduro melontarkan tuduhan mengejutkan, ada pihak-pihak dekat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang sengaja memprovokasi pemimpin Gedung Putih itu untuk melancarkan serangan militer ke Venezuela. 

Maduro menyebut kelompok ini sebagai musuh dalam selimut yang ingin mendorong Trump ke dalam jebakan politik berbahaya.

Dalam pidato yang disiarkan televisi nasional, dikutip Jumat (21/11/2025), Maduro menegaskan setiap bentuk agresi militer AS terhadap Venezuela akan menjadi kiamat politik bagi Trump. 

Tuduhan itu bukan hanya tentang ancaman serangan, tetapi skenario yang menurut Maduro sengaja didesain untuk menghancurkan karier politik presiden AS tersebut.

Trump Diprovokasi untuk Jatuh dalam Kesalahan Terburuk

Maduro menyebut ada pejabat-pejabat di lingkaran Trump yang terus mendorong narasi bahwa serangan terhadap Venezuela diperlukan untuk memerangi kartel narkoba. Padahal, kata dia, narasi tersebut hanyalah kedok untuk mendorong Trump membuat kesalahan fatal.

“Mereka ingin Presiden Trump membuat kesalahan paling serius dalam hidupnya dan menempatkan dirinya secara militer melawan Venezuela. Itu akan menjadi akhir politik bagi kepemimpinannya dan namanya. Dia sedang ditekan dan diprovokasi,” ujar Maduro.

Meski demikian, Maduro menolak menyebut siapa pihak yang dimaksud. Dia hanya mengatakan ada “musuh-musuh” di sekitar Trump yang tidak menginginkan stabilitas politik maupun hubungan yang lebih baik antara kedua negara.

Antara Diplomasi dan Perang

Menariknya, Maduro tetap membuka ruang dialog dengan AS. Dia mengaku siap berdiskusi untuk menemukan titik temu yang dapat menurunkan ketegangan. Namun di saat yang sama, dia menegaskan Venezuela tidak akan tinggal diam jika Washington memilih jalur militer.

Menurut Maduro, selama 16 pekan terakhir, AS terus membayangi wilayah Venezuela dan bahkan menyerang sekitar 20 kapal yang mereka tuduh membawa narkoba. Kondisi tersebut membuat angkatan bersenjata Venezuela dalam posisi siaga tinggi.

“Ancaman dan agresi ini justru membangkitkan Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian. Milisi semakin terlatih, dan masyarakat sipil juga ikut bersiap membantu militer,” katanya.

AS Siagakan Kapal Induk di Karibia

Ketegangan antara kedua negara meningkat signifikan setelah gugus tugas kapal induk USS Gerald R Ford, lengkap dengan kapal perang pendukung, diperintahkan untuk siaga penuh di Laut Karibia. Langkah ini dilakukan AS di tengah spekulasi kemungkinan operasi militer terhadap Venezuela.

Trump sempat mengatakan bahwa Venezuela menginginkan dialog. Namun pernyataannya mengisyaratkan bahwa Washington sudah membuat keputusan tertentu terkait langkah berikutnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut