Presiden Meksiko Desak AS Ambil Tindakan Tegas soal Kontrol Senjata di AS
MEXICO CITY, iNews.id - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyerukan kepada Amerika Serikat (AS) untuk mengendalikan penjualan senjata tanpa pandang bulu. Hal itu dia lontarkan setelah penembakan di Texas yang menewaskan delapan warga Meksiko.
Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan dengan senapan serbu pada Sabtu (3/8/2019) di sebuah toko Walmart di El Paso, yang terletak di dekat perbatasan dengan Meksiko. Serangan itu menewaskan total 22 orang dan melukai lebih dari 20 orang.
Lopez Obrador mengatakan, baik Partai Republik maupun Demokrat di AS, tidak berbuat banyak untuk melindungi orang dari penembakan massal.
"Jika kita melihat berbagai hal secara obyektif, kita harus mengatakan bahwa kedua partai utama AS memberikan sedikit perhatian pada kontrol senjata," kata Lopez Obrador, seperti dilaporkan AFP, Selasa (6/8/2019).
Politisi Demokrat sejak lama mendorong peraturan senjata api yang lebih ketat. Namun keinginan itu dihalangi oleh Partai Republik dengan dukungan dari National Rifle Association.
"Kami sangat menghormati apa yang diputuskan oleh pemerintah lain, tetapi kami merasa bahwa peristiwa-peristiwa malang di Amerika Serikat ini memerlukan refleksi, analisis, dan keputusan untuk mengendalikan penjualan senjata secara sembarangan," kata Lopez Obrador.
Pemerintah Meksiko, kata dia, sedang mempelajari soal tersangka penembak, yang disebut di media AS sebagai Patrick Crusius yang berusia 21 tahun, sebagai terorisme. Meksiko juga sudah meminta pelaku diekstradisi untuk menghadapi dakwaan di Meksiko.
Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard bertemu dengan keluarga korban Meksiko pada Senin (5/8/2019).
Dia menyebut para korban antara lain Sara Esther Regalado, Adolfo Cerros Hernandez, Jorge Calvillo Garcia, Elsa Mendoza de la Mora, Gloria Irma Marquez Juarez, Maria Eugenia Legarreta Rothe, Ivan Filiberto Manzano, dan Juan de Dios Velazquez Chairez.
El Paso merupakan kota AS yang berpenduduk 680.000 orang. Sebanyak 83 persen di antaranya merupakan keturunan hispanik atau latin, dan berbatasan dengan Ciudad Juarez di Meksiko.
Editor: Nathania Riris Michico