Presiden Meksiko Unggah Foto Penampakan, Dibilang Roh Hutan Mirip Peri

MEXICO CITY, iNews.id - Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador mengunggah foto aneh di sosial medianya. Dia menyebut objek foto itu merupakan sebuah penampakan roh hutan mitologis yang mirip dengan peri.

Obrador mengunggah foto penampakan itu pada Sabtu (25/2/2023). Dalam keterangannya, dia mengatakan itu merupakan foto 'Aluxe' yang merupakan roh hutan nakal dalam cerita rakyat Maya. 

Baca Juga

Prancis Adili 10 Orang atas Klaim Istri Presiden Macron Seorang Pria

Dia juga mengatakan, foto itu diambil oleh seorang insinyur, tiga hari sebelum diunggah. 

"Semuanya mistis," tulisnya. 

Baca Juga

Ukraina Terbitkan Uang Kertas Baru Peringati Setahun Invasi Rusia, Begini Penampakannya

Foto yang diambil pada malam hari menunjukkan sebuah pohon yang difoto dari bawah. Di dahan itu, tampak membentuk sesuatu yang tampak seperti lingkaran rambut. Ada dua cahaya kecil tampak seperti mata dari sosok itu.

López Obrador telah lama mengungkapkan rasa hormatnya terhadap budaya dan kepercayaan pribumi. Insinyur dan pekerja berada di semenanjung Yucatan, membangun kereta wisata yang merupakan proyek kesayangan presiden.

Baca Juga

Penampakan Pesawat Khusus Angkut Kapolda Jambi Terbang ke Jakarta

Menurut kepercayaan suku Maya tradisional, 'Aluxe' adalah makhluk kecil nakal yang menghuni hutan dan ladang. Mereka cenderung mempermainkan orang, seperti menyembunyikan sesuatu. Beberapa orang meninggalkan persembahan kecil untuk menenangkan mereka.

Peradaban Maya kuno mencapai puncaknya dari 300 M - 900 M di Semenanjung Yucatan dan di bagian Amerika Tengah yang berdekatan, tetapi keturunan Maya terus hidup di semenanjung tersebut.

Baca Juga

Penampakan Area F1 Powerboat, Dibangun Bergaya Modern dan Tradisional 

Banyak yang terus berbicara bahasa Maya dan mengenakan pakaian tradisional. Mereka juga melestarikan makanan tradisional, tanaman, agama, dan praktik pengobatan. Sayangnya, meskipun wilayah tersebut ditaklukkan oleh Spanyol antara tahun 1527 dan 1546.

Editor: Umaya Khusniah