Presiden Nicolas Maduro Sebut AS Rencanakan Upaya Kudeta di Venezuela
KARAKAS, iNews.id - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuding Pemerintah Amerika Serikat (AS) merencanakan percobaan kudeta terhadap pemerintahannya.
Pernyataan itu disampaikan Maduro di hadapan masa pendukungnya di Karakas saat memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, Rabu (1/5/2019).
Menurut Maduro, berdasarkan laporan salah satu surat kabar Eropa, Presiden Donald Trump dan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton telah berkoordinasi untuk menggelar operasi percobaan kudeta militer. Namun upaya kudeta itu gagal, karena hanya didukung segelintir militer yang membelot.
Maduro menegaskan pemerintahannya, yang masih didukung penuh militer, mengalahkan upaya kudeta itu.
Dia juga menyebut Washington tidak akan dapat menggulingkannya sebagaimana mereka gagal menjatuhkan mantan Presiden Kuba Hugo Chavez.
Lebih lanjut Maduro mengatakan AS tidak akan pernah bisa mengantarkan tokoh oposisi Juan Guaido ke Istana Miraflores di Karakas. Maduro menyebut Guaido sebagai boneka AS dan Barat.
Venezuela diguncang aksi unjuk rasa sejak 10 Januari 2019, ketika Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua. Namun oposisi tak mengakui kemenangan Maduro.
Ketegangan meningkat ketika Guaido, yang juga Kepala Majelis Nasional Venezuela, memproklamirkan diri sebagai presiden pada 23 Januari, langkah yang didukung AS serta sebagian besar negara Eropa dan Amerika Latin.
Sementara itu pemerintahan Maduro didukung Rusia, Turki, China, Iran, Bolivia, dan Meksiko.
Editor: Anton Suhartono