Presiden Prancis Bujuk Donald Trump Tidak Tarik Pasukan dari Suriah
PARIS, iNews.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan sudah meyakinkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk tidak menarik pasukannya dari Suriah. Bahkan dia meminta Trump agar pasukan AS tetap di negara Bashar Al Assad itu dalam jangka panjang.
"Sepuluh hari yang lalu, Presiden Trump mengatakan 'Amerika Serikat harus menarik diri dari Suriah'. Kami meyakinkannya bahwa Amerika perlu tetap di sana untuk waktu yang lama," kata Macron, seperti dilansir BBC, Senin (16/4/2018).
Macron menyebut Prancis memainkan peran penting dalam mengubah pikiran Trump untuk tetap terlibat di Suriah.
Macron juga membujuk Trump untuk membatasi serangan ke Suriah terkait dugaan penggunaan senjata kimia di Douma, Ghouta Timur. Dia menyebut serangan udara pada akhir pekan lalu tidak termasuk perang melawan rezim Bashar Al Assad.
"Kami belum menyatakan perang terhadap rezim Bashar Al Assad," kata pria berusia 40 tahun itu, seperti dilansir AFP.
Sehari setelah Perancis bergabung dengan AS dan Inggris meluncurkan serangan terhadap fasilitas senjata kimia rezim Bashar Al Assad, Macron menegaskan intervensi itu sah. Dia juga mendesak kekuatan internasional segera mendorong solusi diplomatik atas perang yang terjadi selama 8 tahun di Suriah.
Macron menyatakan intervensi militer pertamanya sebagai presiden itu diperlukan sebagai pesan bahwa pelaku penggunaan senjata kimia yang menyerang warga sipil tidak akan luput dari hukuman.
"Kami memiliki legitimasi internasional penuh untuk campur tangan dalam kasus ini," ujar dia.
Dia menambahkan, AS, Prancis, dan Inggris berhasil menargetkan lokasi-lokasi persenjataan kimia dalam operasi serangan yang berjalan sempurna.
Serangan pada Sabtu 14 April itu menargetkan tiga titik.
Serangan gas kimia oleh rezim Bashar Al Assad pada Sabtu 7 April di Douma menewaskan puluhan orang. Kebanyakan adalah warga sipil.
Editor: Nathania Riris Michico