Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Update Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta: 25 Orang Sudah Dipulangkan
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Putin Bantah Dugaan Ukraina di Balik Ledakan Pipa Gas Nord Stream, Tetap Tuduh AS

Rabu, 15 Maret 2023 - 14:54:00 WIB
Presiden Putin Bantah Dugaan Ukraina di Balik Ledakan Pipa Gas Nord Stream, Tetap Tuduh AS
Presiden Rusia Vladimir Putin membantah teori yang menyebutkan Ukraina mungkin berada di balik ledakan yang merusak jaringan pipa gas Nord Stream tahun lalu. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin membantah teori yang menyebutkan Ukraina mungkin berada di balik ledakan yang merusak jaringan pipa gas Nord Stream di Laut Baltik tahun lalu. Putin tetap menuduh Amerika Serikat (AS) berada di balik ledakan itu.

"Ledakan seperti itu, begitu kuat dan dalam, hanya dapat dilakukan oleh para ahli yang didukung oleh seluruh potensi negara yang memiliki teknologi yang relevan," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi, Selasa (14/3/2023). 

Pemimpin Rusia itu bersikeras bahwa AS memiliki motif untuk melakukan ledakan. AS dikatakan ingin menghentikan pasokan gas alam Rusia yang murah ke Jerman dan menyediakan gas alam cair yang lebih mahal.

Sebelumnya, The New York Times, The Washington Post dan media Jerman  minggu lalu menerbitkan cerita yang mengutip pejabat AS dan lainnya yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, ada bukti Ukraina atau setidaknya orang Ukraina, mungkin bertanggung jawab atas ledakan itu. Sebaliknya, pemerintah Ukraina membantah terlibat dalam insiden itu.

Surat kabar Die Zeit Jerman dan penyiar publik Jerman ARD dan SWR melaporkan, para penyelidik percaya lima pria dan seorang wanita menggunakan kapal pesiar yang disewa oleh perusahaan milik Ukraina di Polandia untuk melakukan serangan itu. Jaksa federal Jerman mengonfirmasi, sebuah kapal telah digeledah pada bulan Januari tetapi belum membeberkan temuan yang dilaporkan.

Sementara pekan lalu, Kremlin menggambarkan klaim tentang keterlibatan Ukraina dalam ledakan tersebut sebagai bagian dari upaya Barat menutup-nutupi perbuatannya.

Putin juga mencemooh para pemimpin Eropa karena diam tentang insiden tersebut. Dia menuduh sikap mereka mencerminkan apa yang dia gambarkan sebagai posisi tunduk Eropa dalam hubungannya dengan AS.

“Orang Eropa telah kehilangan gen kemerdekaan, kedaulatan, dan kepentingan nasional. Semakin mereka memukul hidung atau bagian atas kepala mereka, semakin rendah mereka membungkuk dan semakin lebar mereka tersenyum,” kata Putin sambil menyeringai.

Ledakan yang menghantam pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 pada bulan September tahun lalu membuatnya tidak dapat beroperasi. Akibat ledakan itu, terjadi kebocoran gas yang signifikan. Hingga kini tidak ada yang mengaku bertanggung jawab.

Pejabat AS awalnya menduga Rusia mungkin yang harus disalahkan. Sementara Rusia menyalahkan AS dan Inggris. Investigasi oleh negara-negara Eropa, termasuk Denmark, yang perairannya dilalui pipa dan Jerman belum memberikan hasil yang konklusif.

Putin menyesalkan bahwa Rusia telah ditolak aksesnya ke materi penyelidikan. Dia menambahkan, raksasa gas alam Gazprom Rusia telah mengirim kapal untuk memeriksa dasar laut di dekat ledakan dan melihat apa yang tampak seperti antena di dekat persimpangan antara pipa sekitar 30 kilometer dari lokasi ledakan.

Putin menduga bahwa antena yang diklaim bisa diletakkan di dasar laut untuk memicu alat peledak lain yang tidak meledak karena alasan yang masih belum jelas. Rusia mengharapkan otoritas Denmark untuk membentuk tim gabungan untuk memeriksa daerah tersebut secara menyeluruh.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut