Presiden Taiwan Sebut Hubungan dengan AS Lebih Dekat, Bikin Panas China
NEW YORK, iNews.id - Presiden Taiwan Tsai Ing Wen menegaskan hubungan dengan Amerika Serikat (AS) saat ini lebih dekat dibandingkan sebelumnya. Pesan tersebut disampaikan Tsai kepada para pendukungnya di New York.
Tsai transit di New York untuk memulai lawatannya ke negara Amerika Tengah, kunjungan yang dikecam China. Sejauh ini kunjungan tersebut belum memicu aksi militer China.
Dalam pidatonya kepada warga Taiwan di New York pada Rabu malam waktu setempat, Tsai membanggkan pencapaian ekonomi, keamanan, dan diplomasi.
Pernyataan yang dirilis kantor presiden Taiwan menyebutkan, wilayah itu merupakan menara suar demokrasi di Asia.
"Secara khusus, hubungan antara Taiwan dan Amerika Serikat lebih dekat daripada sebelumnya," katanya, seperti dilaporkan kembali Reuters.
Tsai melanjutkan, Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC), produsen chip kontrak terbesar di dunia, mendirikan pabrik di Phoenix, Arizona. Itu menunjukkan kekuatan teknologi Taiwan yang diakui dunia.
Meskipun menghadapi tantangan besar yakni dari China, kata Tsai, Taiwan tidak akan terisolasi.
Pada kesempatan itu dia juga berterima kasih kepada pemerintah AS karena menerapkan perjanjian keamanan dengan Taiwan, termasuk sembilan penjualan senjata yang telah diumumkan pemerintahan Presiden Joe Biden.
Saat transit di AS selanjutnya dalam perjalanan pulang, Tsai dilaporkan akan bertemu Ketua DPR AS Kevin McCarthy. Menurut jadwal, Tsai akan transit di Los Angeles pekan depan setelah mengakhiri lawatan di Amerika Tengah.
China mengancam akan membalas AS jika menerima Tsai. Disebutkan, pertemuan itu bisa mengarah pada konfrontasi serius dalam hubungan kedua negara.
China menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya sehingga tidak punya hak untuk menjalin hubungan negara dengan negara.
Selama berada di AS, Tsai dijadwalkan menyampaikan pidato di acara lembaga think tank Hudson Institute. Meski demikian, semua agenda Tsai di AS tertutup untuk jurnalis maupun publik.