Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat Hercules Jatuh Tewaskan 20 Tentara, Turki Minta Publik Tak Berspekulasi
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Turki Tuding Israel Lakukan Genosida Terkait Bentrokan Gaza

Selasa, 15 Mei 2018 - 11:03:00 WIB
Presiden Turki Tuding Israel Lakukan Genosida Terkait Bentrokan Gaza
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

ANKARA, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai negara penebar  teror dan melakukan genosida setelah pasukannya menembak mati sedikitnya 55 warga Palestina di perbatasan Gaza, Senin (14/5).

Erdogan mengutuk tindakan tersebut. Tak hanya itu, Erdogan turut menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai dalang genosida.

"Israel adalah negara yang mendatangkan teror. Israel adalah sebuah negara teror," kata Erdogan, kepada mahasiswa Turki di London, dalam pidato yang disiarkan oleh televisi pemerintah, seperti dilansir AFP, Selasa (15/5/2018).

"Apa yang dilakukan Israel adalah genosida. Saya mengutuk drama kemanusiaan ini, genosida, dari sisi mana pun itu datang, Israel atau Amerika," ujarnya.

Bentrokan terjadi di sepanjang perbatasan Gaza menentang pembukaan kantor Kedubes AS di Yerusalem. Pembukaan itu dihadiri oleh delegasi Gedung Putih dan para pejabat Israel.

Erdogan dan pejabat Turki lain berulang kali mengutuk keputusan AS memindahkan kedutaan. Erdogan juga menyebut dirinya sebagai pejuang Palestina. Pada tahun lalu dia dan negara-negara Islam mengecam keputusan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Turki juga menuduh AS dan Israel tanggung jawab atas kematian warga di Gaza.

"Amerika Serikat, sayangnya, mengambil peran bersama Pemerintah Israel dalam membantai penduduk sipil dan berperan atas kejahatan terhadap kemanusiaan ini," kata Perdana Menteri Binali Yildirim.

Pasukan Israel menembak mati 55 warga Palestina yang tengah berunjuk rasa menentang pembukaan kedubes AS di Yerusalem. Bentrokan ini juga menyebabkan lebih dari 2.400 demonstran terluka.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut