Presiden Ukraina Zelensky Gelar Jumpa Pers Terlama di Dunia, 12 Jam
KIEV, iNews.id - Nama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terdongkrak sejak sepekan terakhir. Dia dilaporkan didesak mitranya dari AS Donald Trump untuk menyelidiki Joe Boden, calon lawan Trump di Pemilihan Presiden AS 2020.
Kasus ini memicu digulirkannya pemakzulan terhadap Donald Trump yang diusulkan Partai Demokrat, sebagai kendaraan Biden menuju Gedung Putih, dan prosesnya masih berlangsung.
(Volodymyr Zelensky melayani wartawan dalam jumpa pers di Kiev/AFP)
Kini mantan komedian itu kembali menjadi perhatian, meskipun tak terkait langsung dengan politik. Badan rekor Ukraina National Records Agency menyebut Zelensky merupakan kepala negara pertama di dunia yang menggelar jumpa pers terlama sepanjang sejarah, yakni lebih dari 12 jam, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (12/10/2019).
Ukraina National Records Agency mengumumkan rekor dunia ini 8 jam setelah acara berlangsung. Ini merupakan konferensi pers besar pertama Zelensky sejak berkuasa pada Mei lalu.
Jumpa pers dilakukan pada Kamis (10/10/2019) di sebuah food court di pusat kota Kiev. Staf kepresidenan mengundang ratusan jurnalis lokal dan internasional untuk menanyakan berbagai isu secara bergantian, termasuk gonjang-ganjing soal pemakzulan Trump.
(Volodymyr Zelensky melayani wartawan dalam jumpa pers satu meja di Kiev/AFP)
Pada kesempatan itu dia menjelaskan berbagai isu seperti perang di Ukraina timur, hubungan dengan Rusia, sampai yang diminati media internasional adalah soal Trump.
Meski demikian, prestasi Zelensky belum diverifikasi oleh badan internasional Guinness Book of World Records, melainkan baru diakui secara nasional.
(Volodymyr Zelensky melayani wartawan dalam jumpa pers maraton selama lebih dari 12 jam di Kiev/AFP)
Zelensky mengatakan kepada media Ukraina bahwa dia disuntik sebelumnya untuk memperkuat pita suara, sehingga bisa tahan berbicara selama lebih dari 12 jam.
Pria 41 tahun itu terkejut setelah mengetahui menjadi pemegang rekor, namun dia menolak diadakan perayaan.
Rekor sebelumnya dipegang oleh orang kuat Belarus, Alexander Lukashenko, dengan lama konferensi pers lebih dari 7 jam.
Editor: Anton Suhartono