Presiden Zelensky Kunjungi Washington, Begini Reaksi Warga Amerika Serikat
WASHINGTON, iNews.id - Orang Amerika Ukraina di Washington melihat kunjungan Presiden Volodymyr Zelensky ke AS sebagai tanda yang menunjukkan hubungan yang kuat antara kedua negara. Meski demikian, mereka juga mendesak pemerintah AS untuk lebih banyak memberi bantuan ke Ukraina untuk membantu mereka bertahan melawan invasi Rusia.
Belasan aktivis pro-Ukraina berkumpul di dekat Gedung Putih pada Rabu (21/12/2022) sore ketika Zelensky mengunjungi Washington dalam perjalanan luar negeri pertamanya yang diketahui publik sejak invasi Rusia pada 24 Februari. Mereka menyebut diri sebagai Aktivis Ukraina AS.
Selanjutnya mereka melanjutkan aksi dukungan ke Capitol AS dimana Zelensky akan bertemu Kongres.
"Dalam jangka panjang, membantu Ukraina akan memungkinkan AS menjaga keamanan nasional," kata Catherine Pedersen, anggota dewan kelompok Aktivis Ukraina AS, kepada Reuters.
Warga Amerika keturunan Ukraina lainnya, Oleksandra Kepple yang juga peneliti di University of Maryland mengatakan, bantuan AS saat ini ke Ukraina belum cukup bagi Kiev untuk menang.
"Saya sangat menghargai bantuan AS. Cukup untuk bertahan tetapi belum cukup untuk menang," kata Kepple.
Waga Ukraina-Amerika lain, Katrina Durbak, juga menggemakan sentimen tersebut.
"Ukraina meminta bantuan dan bantuan. Seandainya AS memberikan bantuan lebih cepat, lebih banyak nyawa bisa diselamatkan," kata Durbak, yang juga seorang analis kebijakan perencanaan kota, perumahan dan perubahan iklim,
Dia menambahkan kunjungan Zelensky dapat membantu mendorong lebih banyak bantuan.
Presiden Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan akan memberikan 1,85 miliar dolar AS bantuan militer tambahan untuk Ukraina, termasuk Sistem Pertahanan Udara Patriot. Total, sejak invasi Rusia ke Ukraina, Amerika telah memberikan sekitar 21,2 miliar dolar AS bantuan militer ke Kiev.
Rusia mengatakan sedang melancarkan "operasi militer khusus" di Ukraina untuk menyingkirkan kaum nasionalis dan melindungi komunitas berbahasa Rusia. Ukraina dan Barat menggambarkan tindakan Kremlin sebagai perang agresi yang tidak beralasan.
Editor: Umaya Khusniah