Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Putin Sebut Zelensky Bukan Presiden Ukraina yang Sah, Kenapa?
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Zelensky: Memasok Senjata ke Ukraina Jadi Investasi Terbaik Jaga Stabilitas Dunia

Rabu, 25 Mei 2022 - 21:45:00 WIB
Presiden Zelensky: Memasok Senjata ke Ukraina Jadi Investasi Terbaik Jaga Stabilitas Dunia
Presiden Zelensky memperingatkan dunia, semakin lama perang Rusia melawan negaranya berlanjut, maka semakin besar harga yang harus dibayar untuk kebebasan. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KIEV, iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan dunia bahwa semakin lama perang Rusia melawan negaranya berlanjut, maka semakin besar harga yang harus dibayar untuk melindungi sebuah kebebasan. Harga yang dia maksud bukan hanya untuk Ukraina tapi juga dunia. 

“Tidak hanya untuk Ukraina, tetapi juga untuk seluruh dunia bebas,” kata Volodymyr Zelensky dalam sebuah pernyataan di Telegram, Selasa (24/5/2022). 

Maka dari itu, dia menekankan, pasokan senjata berat ke Ukraina seperti MLRS, tank, anti-kapal dan senjata lainnya merupakan investasi terbaik dalam menjaga stabilitas di dunia dan mencegah banyak krisis parah yang masih direncanakan atau telah diprovokasi Rusia. 

“Kami terus bekerja untuk memastikan Ukraina menerima jaminan keamanan yang dapat diandalkan setelah perang ini,” katanya.

Sebuah kelompok penasihat internasional yang dipimpin oleh Andrii Yermak, kepala Kantor Presiden Ukraina, dan mantan Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen telah dibentuk.

“Kelompok itu akan mencakup pakar terkemuka di bidang keamanan dan pertahanan, diplomasi,” katanya. 

Nantinya, tugas mereka mengembangkan format penjaminan yang benar-benar akan berhasil. 

"Bukan untuk beberapa bulan atau tahun, tetapi selama masa hidup banyak generasi Ukraina kita," katanya. 

Setidaknya 3.942 warga sipil telah tewas dan 4.591 terluka sejak Rusia melancarkan perang terhadap Ukraina pada 24 Februari.

Hampir 6,6 juta orang telah melarikan diri ke negara lain, sementara lebih dari 7,7 juta telah mengungsi, menurut badan pengungsi PBB.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut