Presiden Zelensky Sebut 1 Negara yang Mungkin Jadi Target Serangan Rusia Berikutnya, Apa Itu?
NEW YORK, iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkap negara lain yang kemungkinan bakal menjadi target serangan Rusia berikutnya, yakni Moldova.
Pernyataan itu didasarkan pada pernyataan pemimpin Moldova Maia Sandu bahwa Rusia bisa saja memicu kerusuhan di negaranya terkait konflik internal yang sedang berlangsung.
Selain itu wilayah Transnistria yang memisahkan diri dari Moldova juga terus menerima kehadiran pasukan Rusia. Kondisi itu memicu kekhawatiran bahwa Rusia bisa menginvasi negara berpenduduk sekitar 2,3 juta jiwa tersebut kapan saja.
Dalam pidato di Sidang Umum PBB, New York, Rabu (24/9/2025), Zelensky mengatakan Eropa harus memberikan dukungan kepada Moldova.
“Eropa tidak bisa kehilangan Moldova juga,” kata Zelensky, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (25/9/2025).
Bagi Eropa, lanjut Zelensky, mendukung stabilitas Moldova tidaklah mahal. Sebaliknya, kehilangan Moldova memiliki dampak jauh lebih besar.
"Itulah sebabnya Uni Eropa perlu membantu Moldova sekarang dengan pendanaan dan dukungan energi, bukan hanya kata-kata atau gestur politik,” ujarnya.
Zelensky mengulangi pesannya, bahwa berhadapan dengan Rusia berarti membutuhkan senjata ketimbang diplomasi dan hukum internasional.
"Senjata, bukan hukum internasional yang akan membuat perbedaan dalam perang melawan Rusia," katanya.
Dia menegaskan jika suatu bangsa menginginkan perdamaian, maka dia tetap harus mengembangkan senjata.
"Memang gila, tetapi itulah kenyataannya. Bukan hukum internasional, bukan kerja sama. Senjata menentukan siapa yang selamat,” kata Zelensky.
Ukraina semakin sulit mendapatkan bantuan militer dari AS. Zelensky juga menunjukkan rasa frustrasinya terhadap Dewan Keamanan PBB karena Rusia merupakan anggota tetap yang memiliki hak veto.
"Hukum internasional tidak akan berfungsi sepenuhnya, kecuali Anda memiliki teman-teman yang kuat dan bersedia membantu," ujarnya.
Editor: Anton Suhartono