Pria Afrika Selatan Pecahkan Rekor Dunia Berada di Puncak Tiang Selama 2 Bulan

DULLSTROOM, iNews.id - Pria Afrika Selatan Vernon Kruger memecahkan rekor dunia dengan berada di puncak tiang setinggi 25 meter dari tanah selama 2 bulan lebih nonstop. Kruger tinggal di tong yang dipasang di ujung tiang di Kota Dullstroom.

Pria 52 tahun itu melakukan aksinya sampai 20 Januari 2020 dan memecahkan rekor Guinness World Records yang dibuat sendiri pada 1997.

Baca Juga

Buru Kapal Selam Rusia, Jerman Siagakan Pesawat Penjaga Poseidon Baru

"Tidur di tong ini tidak mudah. Ini tempat sangat kecil untuk meringkuk dan saya harus berbaring seperti posisi janin. Rumah saya adalah langit," kata pria yang berprofesi sebagai penyelam itu, dikutip dari AFP, Senin (20/1/2020).

Segala kebutuhan dia lakukan di atas tiang, termasuk makan. Timnya menyiapkan makanan dari bawah yang dia tarik ke atas menggunakan tali dan keranjang.

Untuk buang hajat, tong didesain sedemikian rupa sehingga dia bisa melakukannya di situ, termasuk membuang sampah.

Dia juga mencuci pakaian di puncak tiang. Kruger mencuci dua kali sepekan dari air yang ditampung di baskom kecil.

Gagasan ini pertama muncul saat memanjat pohon palem di sebuah pulau saat berlibur.

"Seseorang berkata, mengapa Anda tidak memecahkan rekor dengan duduk di pohon? Awalnya, itu hanya lelucon dan kemudian saya mendapat tantangan dari teman-teman untuk melakukannya," ujar Kruger.

Setelah melakukan riset kecil, Kruger mendapat informasi bahwa seorang pria dari Indonesia memecahkan rekor dengan duduk di pohon selama 28 hari.

Dia lalu membatalkan ide itu dan mengganti pohon dengan tiang.

"Rekornya adalah 54 hari," kata Kruger, yang memutuskan untuk menerima tantangan dan duduk di atas tiang selama 64 hari.

Meski mengeluh keram dan nyeri punggung, Kruger mengulangi aksi itu 20 tahun kemudian.

"Agak frustrasi di sini terutama karena saya tidak bisa melakukan banyak hal sendiri," tuturnya.

Pada Senin, Kruger menghabiskan 67 hari di puncak tiang, mengalahkan rekornya sendiri.

Editor: Anton Suhartono