Pria AS Ditangkap Hendak Ngebom Kedubes di Israel
WASHINGTON, iNews.id - Seorang warga negara Amerika Serikat-Jerman ditangkap atas tuduhan hendak menyerang cabang Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Tel Aviv, Israel. Pria bernama Joseph Neumeyer itu hendak menyerang kedubes menggunakan banyak bom Molotov.
Otoritas Israel mendeportasi Neumeyer ke AS pada Sabtu lalu untuk disidangkan di Pengadilan Distrik Timur New York di Brooklyn keesokan hari.
Jaksa penuntut mengatakan, Neumeyer berjalan ke gedung kedubes AS pada 19 Mei menggunakan tas ransel berisi bom Molotov. Dia terlibat konfrontasi dengan seorang penjaga keamanan sebelum melarikan diri dan menjatuhkan ranselnya.
Polisi Israel lalu melacak Neumeyer di sebuah hotel, beberapa blok dari kedubes, kemudian menangkapnya.
"Tersangka ini dituduh merencanakan serangan yang menghancurkan, menargetkan kedutaan besar kita di Israel, mengancam nyawa warga Amerika serta Presiden Trump," kata Jaksa Agung AS, Pam Bondi, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (26/5/2025).
Pemerintah, lanjut dia, tidak akan menoleransi kekerasan seperti itu dan akan menuntut dengan hukuman berat.
Pengacara Neumeyer, Jeff Dahlberg, belum memberikan berkomentar.
Neumeyer berasal dari Colorado dan memiliki kewarganegaraan ganda AS dan Jerman. Dia awalnya berangkat ke Kanada pada awal Februari, kemudian tiba di Israel pada akhir April. Pria 28 tahun itu juga mengunggah serangkaian pesan pengancaman di media sosial sebelum melakukan serangan.
Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 2017 atau pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden AS. Kemudian pada Mei 2018 dia memindahkan kantor kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Namun kedubes lama di Tel Aviv tetap difungsikan sebagai kantor cabang.
Editor: Anton Suhartono