Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Udang Indonesia Kembali Masuk Pasar AS usai Lolos Uji Radioaktif, 106 Ton Dikirim
Advertisement . Scroll to see content

Pria AS Tewas Setelah Minum Klorokuin Fosfat untuk Hindari Virus Corona

Selasa, 24 Maret 2020 - 12:54:00 WIB
Pria AS Tewas Setelah Minum Klorokuin Fosfat untuk Hindari Virus Corona
Dokter di AS menunjukkan obat malaria mengandung klorokuin (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

PHEONIX, iNews.id - Seorang pria berusia 60 tahun warga Arizona, Amerika Serikat, tewas setelah menenggak klorokuin fosfat, produk pembersih akuarium mirip dengan obat yang disebut Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa digunakan untuk mengobati pasien terinfeksi virus korona.

Istri korban yang juga menenggak obat tersebut dalam kondisi kritis.

Rumah Sakit Kesehatan Banner di Phoeinix, tempat korban dirawat, menyatakan, pasangan tersebut langsung ambruk setelah menelan zat tambahan yang biasa digunakan untuk membersihkan akuarium itu.

Klorokuin fosfat memang menggunakan bahan yang sama dengan obat untuk pasien Covid-19, namun ada campuran lain.

Pada Sabtu pekan lalu, Trump mengatakan dalam cuitan bahwa kombinasi hydroxychloroquine dan azithromycin merupakan obat yang bisa mengubah sejarah kedokteran, yakni menjadi penawar Covid-19.

Ahli penyakit menular AS, Anthony Fauci, mengatakan butuh pengujian klinis untuk memastikan keamanan dan kemanjuran obat tersebut.

Sementara itu RS Kesehatan Banner menyatakan, klorokuin merupakan obat keras yang tak boleh dikonsumsi secara sembarang. Penderita Covid-19 pun mengonsumsinya harus berdasarkan saran dokter.

Kepanikan melanda AS setelah kasus virus corona melonjak di negara itu, bahkan posisinya berada di urutan ketiga, di bawah China dan Italia.

Saat ini belum ada vaksin virus corona. Para pasien hanya diberi obat yang berdasarkan pengalaman perawatan di China dan negara lain ampuh bagi penderita.

"Mengingat ketidakpastian mengenai Covid-19, kami paham bahwa orang-orang berusaha mencari cara untuk mencegah atau mengobati virus, tapi mengobati sendiri bukan hal yang tepat," kata Daniel Brooks, dari Pusat Informasi Obat-obatan dan Racun Banner, dikutip dari Reuters, Selasa (24/3/2020).

Dia juga mendesak pada dokter untuk tidak memberikan resep klorokuin kepada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut