Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempur ISIS, Trump Kantongi Izin dari Pemerintah Nigeria
Advertisement . Scroll to see content

Pria Asia Koma usai Kepala Diinjak secara Brutal di New York

Senin, 26 April 2021 - 14:39:00 WIB
Pria Asia Koma usai Kepala Diinjak secara Brutal di New York
Ilustrasi penganiayaan. (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK CITY, iNews.id – Seorang pria China, Yao Pan Ma (61), menjadi korban kekerasan di Kota New York, Amerika Serikat (AS). Kepalanya diinjak oleh pria tak dikenal berulang kali saat mengumpulkan botol di Jalan East Harlem, Jumat (23/4/2021) malam waktu setempat.

Saat ini, Ma terbaring dalam keadaan koma sejak ditangani di unit perawatan intensif Rumah Sakit Harlem, Minggu (25/4/2021). Pria yang masih tak sadarkan diri itu dipasangkan ventilator untuk membantu pernapasannya. Wajahnya mengalami memar parah.

Menurut polisi, pada malam kejadian, sekitar pukul 21.00, Ma sedang berjalan dengan kereta belanja penuh barang daur ulang. Tiba-tiba, seorang pria tinggi besar mendorongnya hingga jatuh ke tanah, lalu menginjak kepalanya setidaknya enam kali.

Dalam rekaman video kamera pengawas (CCTV), tampak pelaku kabur usai menganiaya Ma hingga tak bisa berdiri. Istri Ma, Baozhen Chen (57), saat ini merasa sangat ketakutan setelah insiden yang dialami suaminya. Dia tidak lagi merasa aman di lingkungannya sendiri.

“Saya merasa sangat tidak aman dan saya sangat khawatir suami saya tidak akan selamat dari koma. Saya ingin polisi menangkap pria itu secepat mungkin,” kata Chen sambil menangis kepada New York Daily News, dikutip Senin (26/4/2021).

Diketahui, pasangan itu pindah ke Kota New York dari Provinsi Guangdong China pada 2019, untuk mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik. Mereka meninggalkan dua anak, dan hanya tinggal berdua di NYCHA’s Wagner Houses, beberapa blok dari lokasi pria tua itu diserang.

Ma kehilangan pekerjaannya di sebuah restoran tahun lalu, setelah pandemi Covid-19 melanda Kota New York. Dia terpaksa beralih menjadi pengumpul botol dan barang belas lainnya sejak September 2020 untuk membantu penghidupannya.

Kepolisian Kota New York saat ini sedang menyelidiki insiden tersebut, yang diduga merupakan kejahatan rasial. Pelaku belum berhasil ditangkap, yang diidentifikasi sebagai pria berbadan tinggi besar, mengenakan jaket dan celana hitam, sepatu kets putih, dan topi bisbol warna-warni saat kejadian.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut