Pria Ini Bunuh Kekasihnya Secara Brutal Gara-Gara Nomor WhatsApp-nya Diblokir

RIO DE JANEIRO, iNews.id - Seorang pria di di Urucui, Brasil, tega membunuh kekasihnya lantaran kesal nomor WhatsApp-nya diblokir.

Pelaku, Edgarden Erkine Pereira dos Santos (34), menikam korban, Alzinete de Carvalho Mendonca (32), pada 19 Februari lalu hingga tewas di dekat tempat kerja. Alzinete sudah memberikan tiga anak hasil hubungannya dengan Edgardern meskipun mereka belum resmi menikah.

Baca Juga

Gempa 5,5 SR Guncang Bangladesh, 5 Orang Tewas

Rekaman CCTV menunjukkan Edgarden tiba di tempat kerja Alzinete sekitar pukul 06.00 waktu setempat. Dia sempat menunggu Alzinate selama 40 menit sebelum korban tiba. Sejurus kemudian Edgarden mencengkram tubuh kekasihnya agar tidak melarikan diri sambil menganiaya.

Setelah itu dia menyeret Alzinate ke gedung di seberang jalan untuk meneruskan perbuatannya. Di situ Edgarden menghujamkan pisau berkali-kali ke tubuh korban hingga tewas seketika. Setelah itu dia sempat meninggalkan korban, namun tak lama kemudian kembali hanya untuk menikam tubuh korban lagi.

Baca Juga

Ditegur karena Tak Pakai Masker, Perempuan Ini Lepas Celana Dalam Lalu Dipakai di Wajah

Saat kejadian sebenarnya ada beberapa saksi mata, namun mereka tak berani melerai sampai pembunuhan ini terjadi.

Pelaku ditangkap di rumahnya setengah jam setelah pembunuhan saat itu dia hendak melarikan diri.

Baca Juga

Bertahun-tahun 2 Perempuan Ini Kerja Bareng, Baru Sadar Ternyata Saudara Kandung

Hasil pemeriksaan polisi menyebutkan, Edgarden tega membunuh kekasihnya karena kesal nomor WhatsApp-nya diblokir.

"Mereka telah lama berpisah, tapi dia tidak bisa terima. Menurut informasi yang kami peroleh, dia semakin marah karena WhatsApp-nya diblokir," kata seorang pejabat polisi, Hortencio Santos, dikutip dari The Sun.

Pihak berwenang mengonfirmasi pelaku yang juga memiliki satu anak lagi hasil hubungannya dengan perempuan lain didakwa dengan pembunuhan.

Hortencio melanjutkan, pelaku merupakan mantan narapidana yang tersangkut kasus  perdagangan narkoba.

Editor: Anton Suhartono