Pria Ini Gugat Apple karena 'Bongkar' Perselingkuhannya hingga Diceraikan Istri

LONDON, iNews.id - Seorang pria Inggris menuntut Apple ke pengadilan. Dia menuduh perusahaan raksasa teknologi itu mengungkap perselingkuhannya dengan perempuan lain. Richard (bukan nama sebenarnya) menuntut Apple dengan nilai 5 juta poundsterling atau sekitar Rp104,2 miliar.

Ini bermula dari pesan-pesan pribadi Richard kepada perempuan selingkuhan yang bisa dibaca oleh istrinya karena ponsel iPhone-nya tersinkronisasi dengan perangkat iMac di rumah.

Baca Juga

Warga Indonesia Ini Dapat Penghargaan dari Kepolisian Inggris karena Ungkap Kejahatan Serius

Perempuan selingkuhan Richard diketahui sebagai pekerja seks komersial (PSK). Dia selalu mengirim pesan singkat melalui iPhonenya kepada perempuan itu jika ingin berkencan. 

Untuk memastikan kerahasiaan, Richard selalu menghapus semua pesannya di ponsel. Namun dia tak menyadari bahwa perangkat Apple memungkinkan untuk berbagi pesan melalui berbagai platform termasuk iMac jika menggunakan akun yang sama.

Baca Juga

Hiii... Pria Ini Nekat Selundupkan 100 Ular Hidup-Hidup dalam Saku Celana

Suatu hari, istri Richard masuk ke akun tersebut menggunakan iMac dia menemukan pesan-pesan dari sang suami ke perempuan selingkuhannya. Tak terima diselingkuhi, sang istri menuntut cerai serta membawa uang lebih dari 6,3 juta dolar AS. 

Richard pun menyalahkan Apple atas kejadian ini sehingga membuat bahtera keluarganya yang sudah berlayar selama 20 tahun kandas. 

Baca Juga

Tak Terima Dipatok, Pria Ini Gigit Ular Berbisa sampai Mati

“Jika Anda diberitahu sebuah pesan telah dihapus, Anda berhak percaya bahwa pesan tersebut benar-benar hilang,” kata Richard, kepada surat kabar The Times. 

Jika isi notifikasi berbunyi, ‘Pesan-pesan ini dihapus di perangkat ini’, Richard akan memastikan bahwa pesannya di perangkat lain juga dihapus.

Dia telah meminta bantuan kantor penasihat hukum London Rosenblatt untuk mengajukan gugatan class action. Dia juga mengundang pengguna Apple lain yang mengalami masalah yang sama dengan dirinya untuk mengajukan gugatan.

Editor: Anton Suhartono