Pria Ini Mengaku Tak Sengaja Bunuh Istri karena Minta Cerai

SYDNEY, iNews.id - Seorang pria di Australia menikam istrinya hingga tewas lalu menyimpan mayatnya di freezer. Ironisnya, pria bernama Haoling Luo itu mengirim pesan kepada rekannya bahwa dia tidak sengaja membunuh istrinya, Chen Chen (36). 

Jenazah Chan Chen ditemukan di rumahnya di Sydney. Pembunuhan terjadi pada November 2019 namun pemeriksaan baru diungkap belakangan ini.

Baca Juga

Spanyol Kewalahan Terima 2,3 juta Permohonan Kewarganegaraan, Ada Apa Gerangan?

Dokumen hasil pemeriksaan menyebutkan Luo menikam korban tiga kali di bagian dada setelah terlibat cekcok.

"Saya agak tidak normal secara mental sejak beberapa hari lalu dan tidak sengaja membunuh istri saya saat bertengkar dengannya," demikian isi pesan Luo, kepada rekannya, seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga

Tak Terima Istri Tewas Ditabrak, Pria Ini Bergelantungan di Pintu Truk 30 Km Minta Sopir Turun

Dalam pemeriksaan juga terungkap, Chen sempat memberi tahu sang suami bahwa dia ingin bercerai. Pernyataannya itu diduga memicuk konflik lebih tajam hingga berujung pembunuhan. Jasad Chen ditemukan di freezer pada 27 November 2019.

Beberapa hari sebelum pembunuhan, para tetangga menelepon polisi setelah mendengar suara perkelahian serta teriakan anak-anak.

Baca Juga

Pria Ini Dihukum 33 Tahun Penjara karena Perkosa 2 Putrinya Selama 14 Tahun

Petugas merespons panggilan tersebut dan memeriksa tempat tinggal pasangan itu di apartemen. Namun petugas meninggalkan lokasi setelah emosi pasangan mereda.

Setelah pembunuhan Chen membawa dua anaknya kabur ke China. Luo lalu ditahan oleh otoritas China dan akan menuntutnya atas pembunuhan tersebut.

Sementara itu hasil penyelidikan kepolisian Sydney mengungkap, berdasarkan keterangan beberapa saksi, kondisi kejiwaan Luo semakin tidak menentu pada 2019. Luo mengira orang-orang mencoba menyakiti dan membunuhnya. Selain itu dia yakin istrinya berselingkuh.

Seorang dokter di China yakin Luo menderita skizofrenia.

Editor: Anton Suhartono