Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kaisar Jepang Naruhito Kunjungi Depo MRT Lebak Bulus, Begini Suasananya
Advertisement . Scroll to see content

Pria Jepang Mengaku Ingin Menikam Keponakan Kaisar karena Alasan Ini

Kamis, 09 Mei 2019 - 10:30:00 WIB
Pria Jepang Mengaku Ingin Menikam Keponakan Kaisar karena Alasan Ini
Pangeran Hisahito (tengah) pewaris takhta kedua kekaisaran Jepang (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Kaoru Hasegawa, pria Jepang yang ditangkap karena meneror Pangeran Hisahito, keponakan dari Kaisar Naruhito, menggunakan dua pisau yang diletakkan di dekat meja sekolahnya, mengungkap pernyataan mencengangkan.

Dia mengaku sebenarnya ingin menikam remaja berusia 12 tahun itu. Motif aksi teror tersebut karena Hasegawa tak suka dengan sistem yang berlaku di kekaisaran Jepang saat ini.

Dua pisau yang diikat ke tongkat aluminium membentuk garpu rumput diletakkan di dekat meja sekolah Hisahito pada Jumat (26/4/2019) siang. Saat itu kelas sedang kosong, Hisahito mengikuti pelajaran olahraga bersama teman-temannya.

Peristiwa itu terjadi sepekan menjelang upacara turun takhta Akihito dan penobatan Naruhito sebagai kaisar Jepang yang baru.

Kepolisian Tokyo, dikutip dari The Washington Post, Kamis (9/5/2019), melaporkan, Hasegawa tidak puas dengan sistem kekaisaran dan pemilihan saat ini. Menurut pria 56 tahun itu, sistem ini tidak akan membuat Jepang lebih baik.

Hasegawa mengaku sebenarnya hendak menikam Hisahito, namun rencana itu diurungkan. Sebagai gantinya, dia hanya meninggalkan pisau untuk memberikan pesan kepada sang pangeran pewaris takhta kekaisaran bahwa ada orang yang menerornya.

Setelah pengunduran Kaisar Akihito, Pangeran Hisahito kini berada di urutan kedua sebagai pewaris takhta, di belakang ayahnya, Fumihito (53), yang juga adik laki-laki Naruhito.

Perempuan tidak diizinkan mewarisi takhta kekaisaran, menjadikan Hisahito satu-satunya pewaris muda keluarga kekaisaran.

Sebelum Pangeran Hisahito lahir, pemerintah mempertimbangkan mengubah undang-undang yang memungkinkan perempuan mewarisi takhta, tetapi rencana itu dibatalkan setelah Hisahito lahir.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut