Pria Kulit Hitam Ditembak Mati Aparat, Kepala Kepolisian Atlanta Pilih Mundur
ATLANTA, iNews.id – Kepala Kepolisian Kota Atlanta di AS mengundurkan diri setelah seorang anak buahnya menembak mati seorang pria kulit hitam saat mencoba menangkapnya. Insiden itu terjadi di tengah protes yang sedang berlangsung di seluruh negeri Paman Sam terkait ketimpangan rasial dan kebrutalan polisi di AS.
Pejabat kepolisian yang mengundurkan diri itu bernama Erika Shields. Menurut Wali Kota Atlanta, Keisha Lance Bottoms, Shileds telah bekerja di Departemen Kepolisian Atlanta selama lebih dari dua dekade.
“Karena keinginannya agar Atlanta menjadi model reformasi kepolisian di seluruh negeri ini, Shields telah mengajukan pengunduran diri sebagai pimpinan polisi,” kata Bottoms lewat komentar yang disiarkan televisi, seperti dikutip kembali oleh AFP, Minggu (14/6/2020).
Penembakan pria kulit hitam itu terjadi ketika AS menghadapi protes besar dari rakyatnya terkait ketimpangan rasial yang berlangsung secara sistematis di negeri pengusung demokrasi itu. Kerusuhan sipil meletus secara massal di AS, dipicu oleh pembunuhan seorang pria keturunan Afrika yang tak bersenjata, George Floyd, di tangan polisi kulit putih di Kota Minneapolis, Negara Bagian Minnesota.
Floyd meninggal setelah sang polisi (yang kemudian dikenali sebagai Drerk Chauvin) menindih lehernya dengan lutut selama hampir sembilan menit. Kemarahan publik atas aksi tak terpuji polisi itu kemudian membuka kembali luka masa lalu tentang tentang warisan perbudakan, kolonialisme, kekerasan bangsa kulit putih terhadap masyarakat kulit berwarna, serta militerisasi polisi di Amerika.
Adapun pria kulit hitam yang mati di tangan polisi Atlanta kali ini bernama Rayshard Brooks (27). Dia tewas pada Jumat (12/6/2020) malam waktu setempat.
Peristiwa bermula tatkala Brooks tertidur di mobilnya di jalur drive through sebuah restoran cepat saji. Sejumlah karyawan di restoran itu lantas menelepon polisi untuk mengeluhkan bahwa korban telah menghalangi jalan para pelanggan lain.
Ketika polisi mencoba menangkapnya, korban malah melawan, menurut Biro Investigasi Negara Bagian Georgia. Video dari kamera pengawas (CCTV) menunjukkan, selama beradu fisik dengan aparat, Brooks merebut Tasers (senjata kejut setrum) milik salah satu polisi, lalu melarikan diri dari tempat kejadian.
“Petugas mengejar Brooks dengan berjalan kaki. Selama pengejaran, Brooks berbalik dan mengacungkan Taser ke arah petugas. Petugas menembakkan senjatanya, menyerang Brooks,” ungkap laporan resmi Biro Investigasi Georgia.
Brooks lalu dilarikan ke rumah sakit. Akan tetapi, dia meninggal dunia setelah menjalani operasi. Satu petugas terluka dalam insiden itu.
Bottoms, yang berbicara setelah para pengunjuk rasa di Atlanta turun ke jalan lagi untuk memprotes perlakuan aparat dan kematian Brooks, mengatakan bahwa polisi yang membunuh pria itu telah dipecat.
Editor: Ahmad Islamy Jamil