Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Serangan Ubur-Ubur Lumpuhkan Pembangkit Tenaga Nuklir Prancis, kok Bisa?
Advertisement . Scroll to see content

Pria Selamat dari Sengatan Hewan Berbisa Paling Mematikan di Dunia

Rabu, 07 November 2018 - 07:16:00 WIB
Pria Selamat dari Sengatan Hewan Berbisa Paling Mematikan di Dunia
Sengatan ubur-ubur kotak sangat mematikan. (Foto: Jamie Seymour)
Advertisement . Scroll to see content

DARWIN, iNews.id - Petugas SAR helikopter dari Wilayah Utara Australia (NT) mendapat panggilan untuk membantu seorang pemancing yang disengat ubur-ubur berbisa paling mematikan di dunia.

Pria berusia 23 tahun dilaporkan sedang memancing bersama sekelompok teman dari sebuah perahu kecil pada Sabtu (3/11/2018) sekitar pukul 11.00, saat dia melangkah keluar untuk menyeberang ke pantai dan disengat ubur-ubur kotak.

Dia kembali ke perahu kecilnya, yang berada di dekat Channel Point, sekitar 190 kilometer barat daya Darwin, dan memberi tahu teman-temannya. Mereka lalu menelepon layanan darurat sebelum melakukan CPR.

Petugas dari layanan CareFlight menyebut, helikopter SAR langsung dikirim untuk mengevakuasi pria itu. Dia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Royal Darwin dalam kondisi stabil sekitar pukul 12.30.

"Ini merupakan kasus sengatan ubur-ubur kotak pertama yang kami tangani pada musim ini," kata juru bicara media CareFlight, David Wheeldon.

"CareFlight biasanya menangani sejumlah sengatan per tahun dan kasus seperti ini sangat pasti berpotensi mengancam nyawa korbannya. Ironisnya, kami perkirakan (sengatan ini) mungkin bukan kasus satu-satunya."

Pria itu diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada Sabtu sore itu juga.

Pakar ubur-ubur dari CSIRO Lisa-Ann Gershwin mengatakan, dia memiliki "firasat" musim hujan pada 2018-2019 mungkin akan terjadi peningkatan jumlah ubur-ubur, lantaran tingkat kehadiran ubur-ubur yang rendah dari tahun-tahun sebelumnya.

Namun dia mengingatkan bahwa itu adalah dugaan peneliti, berdasarkan 25 tahun penelitian di lapangan, bukan kepastian ilmiah.

"Saya belum benar-benar mendengar rincian yang memberi saya semacam petunjuk tentang akan seperti apa kondisi ubur-ubur pada musim ini, dalam hal penanda yang kita cari," kata Gershwin.

"Perkiraan saya sepertinya tahun ini mungkin akan benar-benar menjadi tahun yang cukup serius untuk mewaspadai ubur-ubur."

"Alasan saya mengatakan ini adalah kami memiliki beberapa tahun yang dengan jumlah penampakan ubur-ubur yang ringan," ujarnya.

Sementara dilihat dari tingkat keganasan, racun ubur-ubur Irukandji lebih mematikan. Menurut Gershwin, ubur-ubur Irukandji biasanya memberikan tetesan racun yang lebih sedikit. Sehingga penolong pertama harus bekerja lebih cepat setelah mengetahui korban disengat oleh ubur-ubur kotak.

"Ubur-ubur kotak adalah hewan paling berbisa di dunia dalam hal tipikal waktu kecepatannya dalam menyebabkan kematian. Akibat sengatan ubur-ubur kotak ini yang hanya sekitar empat menit saja," katanya.

"Banyak orang meninggal dalam dua menit. Jika anda masih hidup setelah 10 menit tersengat, anda akan tetap bertahan hidup, kemungkinan besar."

Menurut Gershwin, jika seseorang tersengat ubur-ubur kotak, penanggap pertama harus memberikan bantuan pernafasan atau CPR, sebelum menetralkan sengatan dengan cuka.

Perbedaan penting lainnya antara dua sengatan beracun ini adalah ubur-ubur kotak cenderung ditemukan di perairan pantai yang cukup dangkal, sementara Irukandji lebih sering diamati di perairan terbuka, dan di sekitar karang dan pulau.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut