Profil Frank Caprio, Hakim Baik Hati yang Viral
WASHINGTON, iNews.id - Profil Frank Caprio, hakim Amerika Serikat (AS) yang adil dan membantu masyarakat kecil, menarik diketahui. Frank meninggal dunia pada Rabu (20/8/2025) di usia 88 tahun.
Putra mendiang, David Caprio, membagikan kabar duka itu di akun media sosialnya pada hari yang sama. Mantan hakim Pengadilan Kota Providence itu meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker pankreas.
"Dicintai karena welas asih, kerendahan hati, dan keyakinannya yang teguh pada kebaikan orang-orang, Hakim Caprio telah menyentuh kehidupan jutaan orang melalui karyanya di dalam dan luar ruang sidang," kata David, di media sosial, seperti dilaporkan CBS News, Kamis (21/8/2025).
"Kehangatan, salera humor, dan kebaikannya meninggalkan kesan yang tak terhapuskan bagi semua orang yang mengenalnya."
Mendiang viral di media sosial karena menangani kasus-kasus pelanggaran lalu lintas dan parkir serta dakwaan untuk pelanggaran pidana. Rasa empati dan humor Frank dalam menangani kasus-kasus tersebut menyentuh hati khalayak di media sosial.
Frank tumbuh besar di Federal Hill di Providence, Negara Bagian Rhode Island, Amerika Serikat. Dia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Sebelum menjadi hakim, Frank pernah membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang semir sepatu, pengantar koran, dan pengirim susu.
Dia lulus dari Providence College pada 1958 kemudian mulai mengajar di sebuah SMA setempat di Providence. Sembari mengajar, dia berkuliah di Fakultas Hukum, Universitas Suffolk, Boston, dan berkuliah malam.
Frank kemudian menjabat sebagai hakim Pengadilan Kota Providence dari 1985 hingga 2023.
"Caught in Providence" sebuah acara televisi yang memenangkan nominasi Emmy, tayang dari 2018 hingga 2020, menyoroti keseharian Frank dalam meninjau kasus pelanggaran lalu lintas dan pelanggaran ringan di Rhode Island. Acara itulah yang melejitkan namanya di media sosial.
Dalam wawancara dengan CBS Mornings pada 2024, Frank menjelaskan rasa empatinya yang mendalam terhadap orang lain, tumbuh dari kondisi sulit yang dia hadapi saat tumbuh besar dalam kemiskinan di Providence.
Keluarganya, tinggal tak jauh dari gedung pengadilan yang sekarang diberi namanya, melewatkan musim dingin tanpa air panas.
"Saya hanyalah seorang hakim pengadilan kota kecil, yang hanya berusaha berbuat baik. Begitulah saya, yang mencoba mempertimbangkan keadaan di sekitar orang-orang di hadapan saya," katanya saat itu.
Pada Desember 2023, Frank menderita kanker pankreas. Dia memutuskan untuk mengumumkan penyakitnya itu kepada publik agar memotivasi sesama pasien, memberikan pengetahuan, serta berharap kesembuhannya akan menjadi inspirasi.
Frank menceritakan penderitaannya mengalami penyakit itu, namun tetap berusaha berpikir positif.
"Rasanya tidak menyenangkan tidur di malam hari, berdoa. Lalu tiba-tiba ada satu hal lagi yang harus diminta, tolong bantu pengobatan kanker pankreas," ujarnya.
Frank meninggalkan seorang istri, Joyce Caprio, yang telah dinikahinya hampir 60 tahun, serta 5 anak, 7 cucu, serta 2 cicit.
Editor: Anton Suhartono