Profil Fumio Kishida, Calon PM Jepang yang Pernah Tantang Menlu Rusia Adu Kuat Minum Vodka

TOKYO, iNews.id - Fumio Kishida akan menjadi perdana menteri Jepang berikutnya menggantikan Yoshihide Suga. Dia memenangkan kursi ketua Partai Demokratik Liberal (LDP), Rabu (29/9/2021), yang menjadi tiket menjadi kepala pemerintahan Negeri Sakura.

Pria 64 tahun itu akan menjadi PM Jepang ketiga dalam waktu setahun, setelah Suga dan Shinzo Abe yang mendundurkan diri.

Baru Diresmikan, Jembatan Hongqi 757 Meter di China Runtuh

Dalam pertarungan putaran pertama merebut posisi puncak LDP, mantan menteri luar negeri Jepang itu mengalahkan pesaing utamanya, Taro Kono, dengan perolehan suara sangat tipis yakni 256 melawan 255. Selanjutnya dalam pemungutan suara putaran kedua, faksi-faksi di LDP memberikan dukungan kepada Kishida yang akhirnya memenangkan pertarungan.

Sementara itu, dua kandidat perempuan, Sanae Takaichi dan Seiko Noda, tersingkir lebih awal.

Pengadilan Korsel Putuskan Sita Aset Perusahaan Jepang untuk Kompensasi Korban Kerja Paksa Perang

Kishida dikenal sebagai sosok santun, berasal dari keluarga anggota parlemen. Kakek dan ayahnya juga politisi pernah menjadi anggota parlemen (Diet).

Dia menghabiskan waktu 3 tahun di New York ketika ayahnya ditugaskan di Amerika Serikat sebagai pejabat senior kementerian perdagangan.

Setahun Memerintah, PM Jepang Yoshihide Suga Umumkan Pengunduran Diri

Setelah lulus dari Universitas Waseda, Tokyo, Kishida diberi tugas singkat di bidang perbankan sebelum menjadi anggota parlemen pada 1993.

Setelah itu dia dipercaya menduduki posisi menteri luar negeri (menlu). Bahkan dia menjadi menlu Jepang terlama pascaperang yakni di masa pemerintahan Abe dari 2012 hingga 2017. Salah satu perannya membantu mengatur kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima pada 2016.

Setelah posisinya digantikan Taro Kono, Kishida sempat menjadi menteri pertahanan dan kemudian menjabat sebagai kepala kebijakan LDP.

Tidak seperti Kono dan pendahulu lainnya, Kishida seorang penikmat minuman beralkohol. Dia pernah dilaporkan menantang Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov adu kuat minum vodka dan sake.

Kishida akan ditunjuk menjadi perdana menteri Jepang ke-100 melalui sidang khusus Diet pada 4 Oktober, kemudian secara resmi diangkat Kaisar Naruhito. Setelah itu Kishida akan mengumumkan kabinet baru.

Dia tak punya banyak waktu di pemerintahan dan segera menyiapkan partainya dalam pemilihan umum yang akan diadakan sebelum 28 November.

Editor: Anton Suhartono