Profil Miguel Uribe, Capres Kolombia yang Ditembak Remaja 15 Tahun saat Kampanye
JAKARTA, iNews.id - Profil Miguel Uribe, calon presiden Kolombia yang ditembak oleh remaja 15 tahun saat kampanye di Bogota pada Sabtu pekan lalu, menarik diketahui. Dia merupakan senator berhaluan konservatif yang bersaing melawan partai penguasa dipimpin Presiden petahanan Gustavo Petro.
Pria 39 tahun itu mencalonkan diri sebagai presiden Kolombia pada tahun depan.
Hingga berita ini diturunkan, Uribe masih dalam kondisi kritis, menjalani perawatan di ICU rumah sakit Ibu Kota Bogota, setelah menjalani operasi pada Minggu.
Pemilik nama lengkap Miguel Uribe Turbay itu lahir dari keluarga politisi terkemuka. Dia adalah cucu mantan Presiden Julio Cesar Turbay Ayala, yang menjabat dari 1978 hingga 1982 serta cucu dari pihak ayah, Rodrigo Uribe Echavarria, mantan direktur Partai Liberal.
Ibunya, Diana Turbay, merupakan seorang jurnalis. Dia diculik oleh Kartel Medellin pimpinan Pablo Escobar dan dibunuh pada 1991, masa paling kelam dalam kejahatan kartel di Kolombia.
Dia mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Pusat Demokratik sayap kanan, pada Maret lalu.
Sejak lama, dia memosikan diri sebagai penentang pemerintahan Presiden Gustavo Petro, politikus sayap kiri pertama yang menjadi pemimpin Kolombia. Petro tidak bisa mencalonkan diri lagi dalam Pilpres 2026.
Kolombia akan menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada 31 Mei 2026.
Uribe mengenyam pendidikan dan meraih gelar master di bidang kebijakan publik Universidad de los Andes. Dia juga memiliki gelar lain di bidang administrasi publik dari Harvard School of Government.
Setelah menjajal dunia pengacara, dia memulai karier politiknya pada 2012. Uribe memasuki dunia politik saat masih sangat muda, terpilih menjadi anggota Dewan Kota Bogota pada usia 25 tahun yakni pada 2012. Empat tahun kemudian, dia diangkat menjadi sekretaris pemerintahan kota oleh wali kota saat itu, Enrique Penalosa.
Pada 2022, dia menjadi senator setelah mendapat dukungan dari mantan Presiden Alvaro Uribe Velez.
Namun dalam pilpres kali ini, Uribe tidak dianggap sebagai calon terdepan, setidaknya itulah hasil beberapa polling. Dia masih harus menghadapi persaingan di koalisi politiknya.
Editor: Anton Suhartono