Profil Ong Beng Seng, Taipan Properti Terjerat Korupsi yang Bawa Ajang F1 ke Singapura
SINGAPURA, iNews.id - Taipan properti Singapura Ong Beng Seng menjadi pembicaraan setelah ditangkap Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) pada 11 Juli lalu. Ong merupakan salah satu orang terkaya di Singapura yang menjalankan bisnis perhotelan di banyak negara.
Lantas, seperti apa profil Ong Beng Seng? Berikut pemaparannya seperti dikutip dari The Straits Times.
Ong, lebih dikenal dengan inisial OBS, lahir di Teluk Intan, Malaysia, pada 1946. Dia sebenarnya warga Malaysia namun menjadi penduduk tetap Singapura.
Ayah dan ibunya merupakan orang kaya. Keluarganya pindah ke Singapura saat Ong berusia 4 tahun. Saat itu Singapura masih menjadi bagian Malaysia.
Ong kemudian belajar di Sekolah Anglo-China dan menjadi juara lari cepat lompat jauh hingga memperoleh gelar akademis di bidang asuransi dari institusi pendidikan di Inggris. Setelah lulus, Ong bekerja di perusahaan asuransi di Eropa, London, dan Asia Tenggara sebelum bergabung dengan Motor & General Underwriters Investment Holdings pada akhir 1960-an.
Dia kemudian menikah dengan Christina Fu, pengusaha terkemuka, pada 1972. Dia bergabung dengan Kuo International, perusahaan perdagangan minyak milik ayah mertuanya Peter Fu, pada 1975. Dari perusahaan itu dia menghasilkan pundi-pundi dolar karena mampu memprediksi naik-turunnya harga minyak dengan akurat.
Ong kemudian menjajal peruntungan masuk ke bisnis properti. Dia mendirikan Hotel Properties Limited (HPL) pada 1980 dan mengakuisisi sejumlah hotel dan properti di lokasi strategis Singapura seperti Orchard Road. HPL listing di bursa Singapura pada 1982.
Hingga Desember 2022, HPL memiliki portofolio 38 hotel dan resor di 15 negara, termasuk Singapura, Amerika Serikat, Maladewa, dan Italia. Beberapa brand yang dia kelola adalah Four Seasons Hotels and Resorts, Hard Rock Hotels, dan Marriott International.
Sementara itu Christina menjalankan Como Hotels and Resorts, raksasa ritel Club 21 serta brand tas tangan Mulberry yang terdaftar di London.
Data Forbes September 2022 mengungkap, pasangan itu menduduki peringkat ke-24 orang terkaya di Singapura dengan perkiraan kekayaan bersih 1,7 miliar miliar dolar AS atau sekitar Rp25,5 triliun (kurs saat ini).
Ong dan Christina dikaruniai dua anak, seorang putra dan putri.
Selain menjalankan bisnis properti, Ong juga penggemar olahraga otomotif. Dia yang berjasa membawa Grand Prix F1 ke Singapura yakni dimulai pada 2008. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, F1 digelar malam hari yang digelar di Marina Bay Street Circuit.
Pada Januari 2022, perusahaan Ong meneken kesepakatan menjadi tuan rumah F1 sampai 7 tahun ke depan.
Editor: Anton Suhartono