Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kritik Resolusi PBB soal Pasukan Perdamaian Gaza, Rusia: Warisan Kolonial Inggris
Advertisement . Scroll to see content

Profil Vladimir Medinsky, Orang Kepercayaan Putin Pimpin Negosiasi Damai dengan Ukraina

Minggu, 18 Mei 2025 - 08:05:00 WIB
Profil Vladimir Medinsky, Orang Kepercayaan Putin Pimpin Negosiasi Damai dengan Ukraina
Vladimir Medinsky, orang kepercayaan Vladimir Putin, dipercaya memimpin delegasi negosiasi damai Rusia-Ukraina di Istanbul, Turki (Foto: TASS)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Profil Vladimir Medinsky menjadi sorotan terkait dengan perundingan damai Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung di Istanbul, Turki. Rusia dan Ukraina pada Jumat (16/5/2025) menggelar perundingan damai selama hampir 2 jam. 

Ini merupakan negosiasi langsung kedua bagi Rusia-Ukraina setelah yang pertama pada Maret dan April 2022.

Presiden Vladimir Putin mengutus Medinsky, seorang ajudannya di Istana Kremlin, untuk memimpin delegasi ke perundingan. Dia juga yang memimpin delegasi saat negosiasi langsung pertama juga di Turki.

Medinsky didampingi Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Galuzin, Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin, kepala badan intelijen militer GRU Rusia, dan Igor Kostyukov.

Profil Vladimir Medinsky

Vladimir Medinsky lahir di Smela, Cherkassy, Ukraina, pada 18 Juli 1970.

Dia merupakan tokoh politik dan sejarawan Rusia terkemuka yang dikenal karena pandangan nasionalis garis keras serta sekutu dekat Putin.

Medinsky pernah menjabat wakil Ketua Majelis Rendah Duma, ketua Persatuan Penulis Rusia, dan ketua Masyarakat Sejarah Militer Rusia.

Portofolio lainnya, Medinsky menjabat sebagai menteri kebudayaan pada periode 2012-2020. Selama menjabat dia menerapkan kebijakan kontrol ketat pemerintah atas narasi budaya karena meyakini budaya harus melayani tujuan patriotik.

Medinsky juga dikenal sebagai penulis yang produktif, menghasilkan beberapa buku yang mempromosikan nasionalisme Rusia serta menantang narasi Barat tentang masa lalu Rusia.

Namun perjalanan kariernya tidak mulus. Gagasan-gagasannya soal Rusia dan sejarah kerap bertentangan dengan para senior.

Pada 2017, Medinsky menghadapi skandal akademis besar terkait disertasi doktoral berjudul "Masalah Objektivitas dalam Penggambaran Sejarah Rusia pada Paruh abad ke-15 hingga ke-17". Desertasi itu dikritik oleh beberapa sejarawan dengan menyebutnya tidak ilmiah dan banyak kesalahan.

Dewan pakar Komisi Atestasi Tinggi Rusia merekomendasikan agar gelar doktornya dicabut, namun Medinsky berhasil mempertahankannya.

Dia juga pernah menjadi penulis buku pelajaran sekolah mengenai invasi Rusia ke Ukraina. Isinya adalah indoktrinasi kepada anak-anak bahwa Rusia telah menyelamatkan perdamaian dengan mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014 dan menyebut Ukraina sebagai negara ultra-nasionalis.

Mengenai perang di Ukraina, dia menyebut Rusia sedang mengumpulkan kembali tanah Rusia dan Rusia adalah negara pahlawan.

Dia juga berulang kali menolak dasar historis apa pun untuk pengakuan negara Ukraina, dengan mengklaim bahwa ide Ukraina diciptakan oleh kekaisaran Austria.

Peran dalam Perang Ukraina

Setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022, Medinsky muncul sebagai tokoh kunci dalam upaya diplomatik antara kedua negara, mewakili kepentingan Kremlin di meja perundingan.

Berdasarkan draf Komunike Istanbul 2022, Ukraina akan menyetujui kenetralan permanen dengan imbalan jaminan keamanan internasional dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB serta negara-negara lain termasuk Belarusia, Kanada, Jerman, Israel, Polandia, dan Turki.

Sebagai imbalannya, Ukraina untuk sementara menyetujui netralitas non-nuklir dan tidak mengajukan keanggotaan NATO. 

Namun negosiasi langsung pertama gagal mencapai kesepakatan setelah berlangsung beberapa putaran.

Pengangkatan kembali Medinsky sebagai kepala negosiator pekan ini pun disambut dengan skeptis oleh para ahli Rusia maupun pejabat Ukraina. Mereka juga mempertanyakan apakah Medinsky bisa membuat keputusan yang mengikat atau tidak.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan menyebut delegasi Rusia yang dipimpin oleh Medinsky sebagai tipuan, tidak memiliki niat tulus untuk mengakhiri konflik.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut