Properti dan Bisnis Ludes Dibakar Demonstran, Komentar Keluarga Miliarder Nepal Ini Mengejutkan
KATHMANDU, iNews.id - Nirvana Chaudhary, putra orang terkaya Nepal menyampaikan pernyataan mengejutkan terkait demonstrasi rusuh di negaranya yang dimotori Gen Z. Properti dan tempat usaha keluarganya ludes diamuk dan dibakar massa dalam demonstrasi itu.
Dia menjabat sebagai direktur pelaksana perusahaan keluarganya, Chaudhary Group, yang menjalankan bisnis mi instan hingga perbankan. Bukannya marah, Nirvana justru bisa memahami tuntutan para demonstran.
"Kaum muda tidak melihat negara ini bergerak maju ke level yang mereka bayangkan," ujar Nirvana, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (16/9/2025).
Dia menyebut rasa frustrasi kaum muda Nepal sangat beralasan, merujuk pada ketidakstabilan politik dan ekonomi yang berlangsung bertahun-tahun.
Chaudhary Group mengalami kerugian besar akibat demonstrasi rusuh tersebut. Pabrik, gerai, hingga rumah ludes dibakar massa, sementara barang-barang senilai 40 juta hingga 50 juta dolar dijarah.
Para demonstran juga membakar kantor-kantor pemerintah di Kathmandu, termasuk gedung DPR, serta rumah para pejabat.
Hasil dari demonstrasi itu, Nepal memiliki perdana menteri baru yang diusulkan para demonstran yakni mantan Ketua Mahkamah Agung Nepal Sushila Karki.
Menurut Nirvana, pergantian kekuasaan di Nepal merupakan kunci untuk mengatasai masalah ini. Kebijakan pemerintah sebelumnya yang tidak stabil memicu frustrasi publik.
“Sektor swasta akan bangkit kembali, membangun kembali perusahaan-perusahaan kami dan melanjutkan upaya membantu pertumbuhan ekonomi di berbagai jalur dan sektor,” kata Nirvana.
Data Bank Dunia mengungkap, 20 persen lebih dari todal 30 juta penduduk Nepa hidup dalam kemiskinan. Angka resmi terbaru memperkirakan, pengangguran kaum muda mencapai 22 persen.
Editor: Anton Suhartono