Protes atas Pernyataan Presiden Prancis, Aljazair Tarik Duta Besar
ALJIR, iNews.id - Aljazair telah memanggil duta besarnya untuk Prancis untuk konsultasi. Kepresidenan Aljazair menilai penarikan dilakukan sebagai respon atas komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron yag dinilai tidak bertanggung jawab.
"Menyusul komentar beberapa sumber yang dikaitkan dengan Macron, Aljazair menyatakan penolakan terhadap campur tangan dalam urusan internalnya," kata kepresidenan dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters.
Sebelumya, harian Prancis Le Monde melaporkan pernyataan kritis Macron mengenai Aljazair. Presiden itu mengatakan Aljazair sebagai negara bekas jajahan Prancis.
Macron juga menyatakan Aljazair dipimpin oleh sistem politik-militer dan memiliki sejarah resmi yang direkayasa dan ditulis ulang.
"Sejarah Aljazair tidak didasarkan pada kebenaran, tapi pada wacana kebencian terhadap Prancis," ujar Macron, seperti dilansir Le Monde.
Sebelumnya, pada hari Kamis (30/9/2021), pemerintah juga telah memanggil duta besar Prancis untuk Aljazair, Francois Gouyette. Ini dilakukan setelah Paris memutuskan untuk memangkas jumlah visa yang dikeluarkan untuk warga negara Aljazair dan negara-negara lain di wilayah Maghreb, Afrika Utara.
Kementerian juga mengatakan, pemotongan jumlah visa dikatakan sebagai keputusan sepihak dari pemerintah Prancis.
Dilaporkan, Prancis melakukanya sebagai tanggapan atas penolakan pemerintah Maghreb untuk menerima kembali migran ilegal yang dikirim pulang oleh Paris.
Ini merupakan kali kedua Aljazair menarik duta besarnya dari Prancis. Pada Mei 2020, pemerintah Aljazair menarik duta besarnya setelah media Prancis menyiarkan film dokumenter tentang Hirak.
Editor: Umaya Khusniah